Tafsiran Soal Panglima TNI Unjuk Kekuatan

Round-Up

Tafsiran Soal Panglima TNI Unjuk Kekuatan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 20 Nov 2020 07:02 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengecek pasukan Marinir. (Sachril Agustin Berutu/detikcom)
Foto: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat mengecek pasukan Marinir. (Sachril Agustin Berutu/detikcom)
Jakarta -

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sedang unjuk kekuatan untuk mengingatkan bagi pengancam persatuan dan kesatuan. Langkah Marsekal Hadi dinilai lantaran kondisi saat ini sudah semakin mengkhawatirkan sehingga TNI perlu menunjukkan 'taring'.

Sejumlah aksi Panglima TNI Marsekal Hadi belakangan ini tengah menjadi sorotan. Mulai dari membuat statement tegas untuk menjaga persatuan dan kesatuan hingga pentingnya menjaga diri dari provokasi.

Saat mengeluarkan pernyataan soal pentingnya persatuan dan kesatuan itu, Hadi didampingi oleh jajaran komandan pasukan elite TNI. Mulai dari Kostrad, Kopassus TNI AD, Korps Marinir TNI AL, Korps Paskhas TNI AU, sampai Komando Operasi Khusus (Koopssus).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak berselang lama, Hadi langsung melakukan pengecekan pasukan-pasukan khusus di tiga matra. Dalam sehari, Panglima TNI bersafari memastikan prajurit-prajurit special forces TNI siap siaga melawan apapun ancaman negara.

Lantas, apa makna dari langkah Panglima TNI ini? Tafsiran pun muncul mengenai kondisi di Indonesia kini yang sudah semakin mengkhawatirkan sehingga kesiapsiagaan TNI diperlukan.

ADVERTISEMENT

Potensi Adanya Tindakan Makar

Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie memaknai tindakan Panglima TNI Marsekal Hadi sebagai upaya antisipasi terhadap ancaman perpecahan. Ia juga menyinggung mengenai adanya potensi makar dari kelompok tertentu.

"Tingkat ancaman perpecahan persatuan kesatuan bangsa sudah di level mengkhawatirkan," kata Connie kepada detikcom, Kamis (19/11/2020).

Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Indonesia yang menjadi dosen di Universitas Pertahanan Indonesia ini menjelaskan Panglima TNI Hadi Tjahjanto sadar akan posisinya. Meski sudah mengecek pasukan, dia harus menunggu langkah lanjutan mengatasi perpecahan yang semakin mengkhawatirkan.

Hadi dinilainya sedang melakukan pengecekan sekaligus memperlihatkan ke publik bahwa pihaknya siap menghadapi situasi tertentu, istilahnya adalah check and display. "Panglima terhadap pasukannya anytime untuk digerakkan oleh keputusan politik negara," kata Connie.

Panglima TNI ajak Komandan Pasukan Elite Gelorakan pentingnya persatuan dan kesatuan. Simak di halaman selanjutnya.

Tengah malam pada Sabtu (14/11) lalu, Panglima TNI Marsekal Hadi tiba-tiba mengeluarkan pernyataan mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan. Tidak seperti biasanya, konferensi pers digelar di kantor Panglima TNI di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Di hari-hari biasa, kebanyakan acara diselenggarakan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

"Saya ingin menyampaikan kembali, pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menjaga stabilitas nasional," ujar Hadi saat mengeluarkan pernyataan jelang Minggu (15/11) dini hari itu.

Bila biasanya Panglima TNI selalu ditemani para kepala staf angkatan, pembuatan statement Panglima TNI ditemani oleh Panglima Komando Utama (Pangkotama) pasukan khusus. Komandan pasukan khusus setiap matra ada di belakang Marsekal Hadi pada momen itu.

Panglima TNI didampingi oleh Pangkostrad Letjen TNI Eko Margiyono, Komandan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI Mayjen TNI Richard TH. Tampubolon, Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono, dan Komandan Korps Paskhas (Dankorpaskhas) Marsda TNI Eris Widodo Y.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI menekankan persatuan dan kesatauan bangsa. Ia mengingatkan jangan sampai masyarakat dipecah belah dengan provokasi.

"Untuk itu, jangan kita biarkan persatuan dan kesatuan bangsa itu hilang, atau dikaburkan oleh provokasi dan ambisi yang dibungkus dengan berbagai identitas," tegas Marsekal Hadi.

Selain itu, Hadi juga mengingatkan prajurit TNI agar selalu profesional. Kepada prajurit, Panglima TNI memerintahkan untuk selalu mengutamakan pertahanan negara.

"Seluruh prajurit TNI adalah alat utama pertahanan negara, untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia," tegas Panglima TNI.

Untuk itu, Hadi mengatakan tidak boleh ada musuh yang dibiarkan. Terlebih musuh tersebut dianggap berupaya melakukan ancaman terhadap bangsa Indonesia.

"Tidak satupun, tidak satupun musuh yang dibiarkan, apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan, terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia," ucap Hadi.

Panglima TNI safari ke markas pasukan khusus mengecek kesiapan prajurit special forces di 3 matra. Selengkapnya di halaman berikut.

Tak berselang lama usai menyampaikan pesan soal pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjato melakukan safari mengecek kesiapan pasukan khusus di tiga matra. Dalam setiap kunjungannya, Marsekal Hadi kembali menekankan soal harus siapnya prajurit menjaga negara dari gangguan musuh yang mengancam persatuan bangsa.

Safari ke pasukan elite TNI tersebut dilakukan Marsekal Hadi pada Kamis (19/11/2020). Kopassus menjadi tujuan pertama Marsekal Hadi. Salah satu yang dicek Panglima TNI adalah prajurit Sat-81, yang merupakan special force anti-teror Kopassus.

"Kalian adalah ksatria bangsa yang siap ditugaskan untuk menjaga negara dan bangsa ini dari ancaman dan gangguan musuh yang ingin mencabik-cabik kesatuan dan persatuan bangsa," kata Marsekal Hadi di hadapan Prajurit Kopassus.

Untuk itu, Panglima TNI meminta agar pasukan Kopassus terus berlatih mengasah kemampuan.

"Oleh sebab itu, saya perintahkan kalian untuk berlatih dan berlatih untuk meningkatkan performa tempur prajurit profesional. Kesenyapan adalah profesionalitasmu. Berani benar dan berhasil, komando," tuturnya.

Setelah dari Kopassus, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto langsung menuju markas Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan. Marsekal Hadi bertanya ke beberapa prajurit, termasuk personel khusus TNI AL dari Denjaka. Hadi bertanya mengenai latihan yang dilakukan, kendala pengoperasian alutsista, dan beberapa hal lain.

Panglima TNI pun mengingatkan prajurit untuk selalu siap siaga atas segala ancaman yang ada.

"Tidak seperti biasanya, saya secara mendadak melaksanakan alarm dan saya nilai kesiapsiagaan prajurit petarung sangat baik. Kebanggaan adalah kehormatan. Oleh sebab itu harus dijaga dan dipertahankan," jelas Marsekal Hadi di hadapan prajurit Marinir.

Safari Panglima TNI kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi pasukan khusus TNI AU, Korps Paskhas di Markas Wing I Paskhas di Halim, Jakarta Timur. Marsekal Hadi lalu bertanya ke beberapa prajurit tentang kesiapan dan latihan yang dilakukannya.

Di hadapan prajurit Paskhas TNI AU, Panglima TNI mengatakan kesiapsiagaan adalah hal yang utama. Kepada prajurit Paskhas, Panglima TNI meminta agar terus meningkatkan profesionalisme. Sekali lagi, Marsekal Hadi kembali berbicara soal ancaman musuh yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

"Profesionalisme adalah nafas setiap prajurit, untuk itu tetaplah berlatih dan berlatih. Saya ingin menyampaikan bahwa tugas TNI adalah menjaga kehidupan ini dari gangguan dan ancaman musuh yang memiliki niat menginjak-injak persatuan dan kesatuan bangsa," kata Panglima TNI di hadapan pasukan Paskhas.

Marsekal Hadi menegaskan, tidak ada yang boleh mengancam persatuan bangsa. TNI akan berjuang dan tak akan pernah menyerah.

"Tidak ada sejengkal tanah pun di negeri ini yang diambil dan diinjak-injak, akan kita bela sampai titik darah penghabisan," tegasnya.

Isu politik identitas di balik antisipasi TNI. Simak di halaman selanjutnya.

Pesan persatuan dan kesatuan didengungkan terus oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto karena TNI menilai ancaman terhadap persatuan itu ada. Isu soal identitas menjadi tanda-tanda munculnya ancaman itu.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Achmad Riad menyinggung beberapa pihak yang membawa identitas ini-itu.

"Betul, betul (ada indikasi gangguan persatuan Indonesia), jelas pasti ini persatuan. Kita sudah melihat ada beberapa yang merasa identitas ini, identitas itu, tentunya kita semua harus waspada ya. Jadi TNI ini kita waspada, ya. Jadi jangan kita juga lengah. Kalau kita lengah, 'Ah itu nggak apa-apa', ternyata terjadi, kita semua sudah terlambat," kata Mayjen Achmad Riad di Markas Wing I Paskhas, Halim, Jakarta Timur.

Namun Achmad Riad tak ingin menyebut siapa pihak yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan Indonesia. Dia hanya mengatakan TNI siap untuk mengamankan ancaman yang datang.

Salah satu bentuknya, kata Kapuspen, Panglima TNI datang untuk mengecek kesiapsiagaan prajuritnya di markas Kopassus, Ksatrian Marinir Hartono Cilandak dan Markas Wing I Paskhas di Halim, Jakarta Timur.

"Panglima memang bermaksud untuk tujuannya meyakinkan bahwa satuan-satuan yang berada di bawah kendalinya, khususnya satuan-satuan khusus, ditinjau sampai sejauh mana kesiapsiagaannya. Panglima mengatakan kesiapan setiap personal yang profesional, kemudian selalu menjaga kemampuannya, yang berikutnya bertujuan untuk jangan ada ya, jangan ada di Indonesia yang kita cintai ini ada orang-orang, ada sekelompok, ada siapa pun juga yang mencoba merusak persatuan dan kesatuan," terangnya.

Dia mengatakan prajurit TNI harus siap melakukan tugas operasi militer perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP). TNI, lanjutnya, siap untuk mengamankan bangsa Indonesia dari segala ancaman.

"Oleh karena itu, inilah bentuk, bentuk pengabdian kita, salah satunya mengecek kesiapsiagaan. Kita TNI siap berdiri menegakkan itu semua demi bangsa dan negara," tandas Achmad Riad.

Halaman 3 dari 4
(ear/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads