Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Karyoto menyambangi kantor Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung. Karyoto mengatakan maksud kedatangannya ke Kejagung hari ini untuk koordinasi dan supervisi terkait penambahan jaksa.
Karyoto keluar dari Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/11/2020) pukul 12.41 WIB. Karyoto menyebut KPK saat ini membutuhkan jaksa untuk terjun langsung mendampingi di lapangan.
"Tidak, tidak, koordinasi biasa sama penambahan jaksa saja karena ada korsup (koordinasi dan supervisi) baru, kan butuh jaksa-jaksa yang mendampingi untuk turun ke lapangan," ungkap Karyoto di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Karyoto telah menyebutkan KPK bakal menambah 100 penyidik baru. Sebanyak 100 penyidik baru itu nantinya akan ditempatkan untuk memperkuat bidang penindakan KPK.
"Kebutuhan di direktur penyidikan, penyelidikan, dan penuntutan. Kami secara renstra (rencana strategis) masih ada tambahan 100 personel itu," kata Karyoto di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (22/10).
Karyoto menjelaskan 100 penyidik baru yang akan ditempatkan di sejumlah bagian, dari penuntutan, penyelidikan, penyidikan, hingga spesialis asset tracking. Namun, menurut Karyoto, proses rekrutmen membutuhkan waktu lama karena standardisasi penyidik di KPK sangat tinggi.
"Nah, memang kendala yang terjadi untuk rekrut butuh waktu lama dan tak gampang masuk KPK karena mungkin standarnya tinggi," sebutnya.
KPK pun berencana menambah penyidik baru untuk memperkuat bidang penindakan. KPK mengungkap sudah ada 23 jaksa dari Kejaksaan Agung yang dikirimkan untuk mengikuti seleksi.
"Sejauh ini pihak Kejaksaan Agung sudah mengirimkan 23 personel jaksa untuk ikut seleksi sebagai JPU KPK yang sekaligus juga sebagai penyelidik dan penyidik KPK," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (27/10).
Ali mengatakan tes seleksi akan segera dilaksanakan pada pertengahan November 2020. Tes seleksi tersebut akan meliputi asesmen oleh pihak ketiga yang independen, tes kesehatan, hingga tes wawancara.
"Tes seleksi akan dimulai sekitar pertengahan November 2020 meliputi asesmen oleh pihak ketiga yang independen, kesehatan, dan wawancara," ujar Ali.