Khutbah Jumat Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah

Khutbah Jumat

Khutbah Jumat Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah

Tim Hikmah detikcom - detikNews
Jumat, 20 Nov 2020 05:05 WIB
one day one hadits orang yang sabar
Khutbah Jumat tentang Ukhuwah Islamiyah (Foto: Andhika A/detikcom)
Jakarta -

Bacaan awal Khutbah JumatBacaan awal Khutbah Jumat Foto: Repro: Khutbah Jumat Kementerian Agama

Jamaah Jumat yang berbahagia!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan khutbah Jumat ini saya ingin mengajak hadirin, marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT sebenar-benamya taqwa, yaitu taqwa yang dapat menjadikan diri kita petuh serta taat dalam mengerjakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya, juga taqwa dapat membuahkan kesadaran untuk memelihara persatuan dan menjauhkan diri dari perpecahan serta permusuhan.

ADVERTISEMENT


Hadirin jamaah Khutbah Jumat yang berbahagia!

Sebagaimana kita ketahui, bahwa setelah hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah dengan terbentuknya masyarakat Islam menjadi suatu Umat maka datanglah
perintah Allah SWT, agar semua kaum muslimin baik kaum anshor maupun kaum Muhajirin bersatu padu di bawah naungan aqidah Islamiyah secara utuh dan sempuma.

Seorangpun tidak ada yang mencari jalan hidup sendiri. Dalam rangka mentaati dan mempertahankan prinsip tersebut baik dalam keadaan susah ataupun senang, baik pahit ataupun manis, harus dirasakan bersama-sama oleh kaum muslimin pada saat itu. Persatuan Islam kurun Madinah itu bagaikan suatu sistem, yang satu sama lain saling memperkuat, saling menunjang dan saling mendukung. Saling memperkokoh.

Persatuan yang dibina dengan aqidah Islamiyah itu tidak hanya sewaktu menghadapi penderitaan dan kesulitan hidup, tetapi yang lebih penting dari pada itu
adalah semangat setiakawan yang tetap tumbuh dan berkembang di saat mengalami keberuntungan dan kesenangan yang melimpah. Oleh karena itu Nabi Muha~ad SAW selalu mengingatkan, bahwa Islam itu tidak hanya dapat dihancurkan dari luar, akan tetapi dapat juga dilemahkan dari dalam, lewat perpecahan dan perselisihan diantara kita.

Nabi Muhammad SAW sesalu memberikan dorongan bagi kehidupan kaum muslimin, bahwa dalam keadaan susah dan senang kita harus tetap bersatu padu. Alangkah prihatin suatu umat, manakala mereka mengalami kesusahan dan semangat kesetiakawanan tumbuh subur dan berkembang pesat, tetapi jika belenggu penderitaan di ambang bayang bayang sukses, maka masing-masing dari mereka selalu mencari jalan sendiri-sendiri untuk kepuasan dan melampiaskan ambisi pribadinya, teman senasib ditinggalkan, ukhuwah Islamiyah terlupakan, prinsip hidup gotong royong dan kebersamaan juga ditinggalkan. Persatuan dan kesatuan umat, tegasnya ukhuwah Islamiyah, sangat dituntut oleh ajaran Islam, sebagaimana firman Allah SWT dalarn surat Ali Imran Ayat 103 :


وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ


Wa'taṣimụ biḥablillāhi jamī'aw wa lā tafarraqụ ważkurụ ni'matallāhi 'alaikum iż kuntum a'dā`an fa allafa baina qulụbikum fa aṣbaḥtum bini'matihī ikhwānā, wa kuntum 'alā syafā ḥufratim minan-nāri fa angqażakum min-hā, każālika yubayyinullāhu lakum āyātihī la'allakum tahtadụn


"Dan berpeganglah kamu sekalian kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu
dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara,
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk".


Ayat tersebut mengatakan bahwa perpecahan timbul di kalangan ahli-ahli kitab, mereka hancur binasa akibat dari perpecahan dan perselisihan, karena hanya memperturutkan ambisi masing-masing untuk bersaing dan memperebutkan kekuasaan.

Peringatan Nabi Muhammad SAW yang terkandung dalam hadits beliau, seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Sa'ad Muawiyah, amru Bin auf dan lainnya lagi, yang menyatakan bahwa perpecahan umat terdahulu itu pasti akan terulang menimpa muslimin di masa-masa mendatang, jika mereka tidak istiqomah dalam menempuh jalan lurus yang telah digariskan oleh ajaran Islam.

Jamaah sidang Khutbah Jumat yang berbahagia!

Klik halaman selanjutnya untuk naskah Khutbah Jumat berikutnya.

Allah SWT dengan tegas menyuruh kita umat islam agar bersatu padu di bawah naungan panji islam yang di dalamnya terkandung nikmat sangat banyak yang telah
dilimpahkan oleh-Nya kepada kita sekalian dalam segala aspek kehidupan. Itulah tujuan agama kita yang murni, karena dengan persatuan, kita menjadi kuat dan sanggup menegakkan ketentuan Allah SWT dengan sebaik-baiknya. lnilah prinsip kehidupan yang harus kita pelihara bersama-sama dengan baik. Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa kita diperintahkan untuk bertuhan kepada-Nya semata, yaitu Allah SWT dia Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Nabi kahira zaman adalah Muhammad SAW. Kitab sucinya yaitu Al-Qur'anul Karim sebagai pedoman hidup dalam segala aspek kehidupan sehari-hari. Kiblat kita yaitu Ka'bah di Masjidil Haram Makkah AI Mukarramah yang menjadi kaum muslimin di seluruh dunia dalam melaksanakan shalat. Puasa di bulan Ramadhan.

Demikian pula masalah zakat dan haji serta mu'amalan dan sebagainya. Kesemuanya telah diatur dengan sedemikian rupa dengan tujuan satu, yaitu mengharap
keridhaan Allah SWT. Selanjutnya mari kita perhatikan dengan cermat tentang makna Rukun Islam, kaitannya mengarah kepada
persatuan dan kesatuan umat, seperti dalam melakukan shalat berjamaah.

Dalam shalat berjamaah semua makmum harus mematuhi gerak-gerik iman, sepanjang iman itu baik dan benar sesuai ketentuan. Itulah pendidikan Allah SWT bagi
seluruh kaum muslimin agar selalu berpijak di atas asas persatuan yang kokoh dalam rangka mencapai derajat hidup yang mulia baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Sidang Jumat yang berbahagia!

Kita yakin bahwa Allah S WT tidak akan mengingkari janji Nya, selama kaum muslimin menunaikan kewajiban yang dibebankan kepada mereka. Sebaliknya Allah SWT akan menimpakan azab manakala kaum muslimin tidak mampu menegakkan persatuan di antara sesamanya. Kita harus selalu menunjukkan kepada mereka bahwa Islam itu benar, dan kebenaran itu harus ditegakan serta dikembangkan dengan tulus ikhlas. Islam menganjurkan, kebenaran di semua sektor kehidupan. apakah dikantor, dijalan, di dalam dunia perdagangan, dan lain-lain. Tegasnya Islam harus selalu mewarnai kehidupan kaum muslimin di mana saja berada
dalam situasi serta kondisi apapun dan bagaimanapun.

Tuntunan Allah SWT kepada kaum muslimin hendaknya melahirkan rasa senasib sepenanggungan dan satu tujuan dalam setiap gerak dan langkah. Satu hal yang perlu mendapat perhatian kita semua yaitu agar menjaga keutuhan dan persatuan disiplin dalam menjalankan ajaran Allah SWT
dan Rasul-Nya, dan tolong menolong antar sesama seagama. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:

"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hubungan silaturahim, hubungan kasih sayang serta hubungan cinta mencintai sesama mereka, bagaikan
satu tubuh. Apabila salah satu anggota badan merasa sakit, seluruh tubuh yang lain turut terasa demam dan tidak dapat tidur."


Jamaah sidang Khutbah Jumat yang berbahagia!

Demikianlah seharusnya kaum muslimin harus saling bantu membantu, saling mendukung dan saling memperkuat untuk membina keutuhan dan kesatuan dimana saja umat berada. Kita harus lebih mementingkan keutuhan umat Islam, dari pada mementingkan diri sendiri, dan menjauhi rasa permusuhan dan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Persatuan membuat kita menjadi kokoh dan kuat sedangkan perselisihan membuat kita lemah dan mudah dipatahkan lawan. Umat yang bersatu walaupun jumlahnya kecil pastilah akan kuat. Sebaliknya umat yang banyak tetapi, selalu berselisih akan mudah dapat dikalahkan lawan.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an, Surat Al Baqarah ayat 249.

فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِٱلْجُنُودِ قَالَ إِنَّ ٱللَّهَ مُبْتَلِيكُم بِنَهَرٍ فَمَن شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّى وَمَن لَّمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُۥ مِنِّىٓ إِلَّا مَنِ ٱغْتَرَفَ غُرْفَةًۢ بِيَدِهِۦ ۚ فَشَرِبُوا۟ مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۚ فَلَمَّا جَاوَزَهُۥ هُوَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ قَالُوا۟ لَا طَاقَةَ لَنَا ٱلْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِۦ ۚ قَالَ ٱلَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَٰقُوا۟ ٱللَّهِ كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةًۢ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

Fa lammā faṣala ṭālụtu bil-junụdi qāla innallāha mubtalīkum binahar, fa man syariba min-hu fa laisa minnī, wa mal lam yaṭ'am-hu fa innahụ minnī illā manigtarafa gurfatam biyadih, fa syaribụ min-hu illā qalīlam min-hum, fa lammā jāwazahụ huwa wallażīna āmanụ ma'ahụ qālụ lā ṭāqata lanal-yauma bijālụta wa junụdih, qālallażīna yaẓunnụna annahum mulāqullāhi kam min fi`ating qalīlatin galabat fi`atang kaṡīratam bi`iżnillāh, wallāhu ma'aṣ-ṣābirīn

Artinya: Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku". Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya". Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar".

Hendaklah kita menyadari, betapa besar bahayanya jika selalu terjadi perpecahan yang akan membawa bencana dan malapetaka serta hilangnya kekuatan umat itu sendiri .

Jamaah Jum'at yang berbahagia!

Bangsa Indonesia kini sedang membangun. Sektor kehidupan dan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya tengah dipersiapkan, agar hasil hasil pembangunan dapat dirasakan dan dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia di tanah air kita.

Hanya dengan kehidupan beragamalah akan dapat dicapai hidup sejahtera lahir batin, bahagia di dunia dan akhirat. Dengan tumbuh suburnya penghayatan dan
pengamalan agama kita pasti akan menambah tumbuh suburnya falsafat negara Pancasila yaitu "Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur". Sekali lagi, marilah kita
tingkatkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama kita serta hidup antar kita sesama seagama yang saling mengutungkan terutama dalam pergaulan, sosial
kemasyarakatan.

Dari uraian tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa persatuan dan kesatuan umat Islam sangatlah diperlukan karena dapat membuahkan satu kekuatan dan
mendatangkan kemaslahatan bagi kaum muslimin. bagi keutuhan bangsa negara. Sebaliknya perpecahan dan pertentangan akan mengakibatkan kehancuran umat Islam itu sendiri.

Barakallahu fikum penutup khutbah jumat pertamaBarakallahu fikum penutup khutbah jumat pertama Foto: Repro: Khutbah Jumat Kementerian Agama
Halaman 2 dari 2
(erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads