Josua Hutagalung, warga Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut), mengaku telah menjual meteorit yang menimpa rumahnya. Selain batu yang diklaim dari langit, Josua juga mengaku menjual atap rumahnya yang bolong akibat ditimpa meteorit.
"Batunya kemarin saya jual Rp 200 juta batunya. Itu beratnya 1.800 gram. Itu saya jual ke orang Bali, atas nama Jared, bule tuh. Terus dia juga beli atap seng yang bolong Rp 14 juta. Jadi total Rp 214 juta," kata Josua saat dihubungi, Rabu (18/11/2020).
Batu tersebut ada di tangannya lebih dari 3 bulan. Dia mengatakan, selain di rumahnya, sebenarnya ada dua lokasi lain jatuhnya meteorit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai tambahan, tidak hanya di rumah saya. Tapi ada tiga titik di depan mata. Ada di persawahan dan di rumah warga di Dusun Perbatua," kata dia.
Dia mengaku suara dentuman tersebut terdengar dari arah samping rumahnya. Saat dicek, atap rumahnya antara ruang tengah dan dapur sudah bolong.
Dia mengaku juga mendapati tanah di rumahnya sudah berlubang akibat meteorit tersebut. Batu tersebut masuk ke tanah sedalam sekitar 15 cm atau seukuran sejengkal orang dewasa. Tanah sekitar lubang itu, menurutnya, juga tampak mengering.
"Saya nggak lihat di langit. Saya nemu batunya saat sudah jatuh. Jatuh di samping rumah dekat fondasi," ujar Josua.