TNI telah mendata prajurit yang akan divaksinasi COVID-19. TNI mendapatkan kuota vaksin virus Corona sebanyak 10 ribu.
"Jadi, untuk itu, TNI akan menjalani vaksinasi sesuai program. Saat ini memang sudah didata, jumlahnya diperkirakan kuota vaksin untuk TNI sekitar 9.000 sampai 10 ribu," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Achmad Riad di gedung Gatot Soebroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur (Jaktim), Rabu (18/11/2020).
Namun Achmad belum bisa menjelaskan mekanisme vaksinasi untuk para prajurit TNI ini. Dia hanya bisa memastikan vaksinasi untuk para prajurit telah disiapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum, secara teknis belum. Tapi intinya sudah disiapkan. Jadi yang jelas, di data sudah ada, khususnya tenaga kesehatan yang langsung di lapangan," terangnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan vaksinasi virus Corona (COVID-19) mulai dilakukan pada akhir 2020 atau awal 2021. Perkiraan itu disampaikan setelah Jokowi melihat perkembangan kondisi di lapangan.
"Kalau melihat tadi di lapangan dan melihat simulasi tadi, kita memperkirakan kita akan mulai vaksinasi di akhir tahun atau di awal tahun, akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021," kata Jokowi setelah berkunjung ke Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, seperti disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (18/11).
Jokowi kemudian menjelaskan kendala mengenai distribusi vaksin ke seluruh daerah di Tanah Air. Dia menegaskan pengiriman vaksin berbeda dengan pengiriman barang-barang lain.
"Karena memang proses persiapannya itu tidak hanya menerima vaksin, kemudian langsung disuntikkan. Kita juga harus menyiapkan distribusi ke seluruh Tanah Air. Ini yang tidak mudah, mendistribusikan vaksin itu tidak mudah. Ini bukan barang seperti barang-barang yang lain, memerlukan kedinginan dengan derajat tertentu," ujar Jokowi.
(zak/zak)