Ustaz Das'ad Batal Ceramah demi Cegah COVID karena Terkumpul 5.000 Jemaah

Ustaz Das'ad Batal Ceramah demi Cegah COVID karena Terkumpul 5.000 Jemaah

Muhammad Taufiqqurrahman - detikNews
Rabu, 18 Nov 2020 13:56 WIB
Video ceramah Ustaz Dasad Latif yang berjudul Panitia Hari Kiamat menjadi viral di media sosial. Sang ustaz diketahui berasal dari Sulawesi Selatan.
Ustaz Das'ad Latif (Foto: dok. pribadi)
Makassar -

Ustaz Das'ad Latif batal ceramah hingga membubarkan jemaahnya di Kalimantan Timur (Kaltim) demi mencegah penularan COVID-19. Ustaz Das'ad lalu menegur keluarganya yang mengundangnya ke Kaltim karena mendatangkan sekitar 5.000 jemaah.

Ustaz Das'ad mengungkapkan, pada Oktober dia diundang salah satu keluarganya yang merantau ke Kaltim untuk mengisi tausiah di acara akikah. Estimasi awal, ada 200 jemaah yang datang karena acara digelar di rumah.

Namun, di luar dugaan, jemaah yang datang sangat banyak. Acara digelar di Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kaltim, pada Selasa (18/11) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Innalillah, saya melihat banyak betul manusia. Mungkin ada sekitar 5.000 orang hadir. Saya bilang langsung ke keluarga saya, ini tidak cocok, salah ini," kata Das'ad saat berbincang dengan detikcom, Rabu (18/11/2020).

Das'ad lantas bertanya kenapa ceramah yang sebelumnya hanya untuk keluarga bisa bocor ke masyarakat. Ternyata kedatangannya memberikan ceramah telah tersebar melalui media sosial. Bahkan ada beberapa jemaah yang berasal dari wilayah Banjar.

ADVERTISEMENT

Das'ad lantas berinisiatif ke panggung acara di sebuah lapangan dan meminta jemaah bubar.

"Saya bilang ke seluruh jemaah, ndak boleh lama-lama. Saya sampaikan, siapa yang berselawat dicintai oleh Allah, disayangi oleh Allah. Tapi, kalau kita berselawat sekarang, dengar ceramah, itu bukan dapat pahala, tapi dapat wabah penyakit," kata Das'ad menirukan kembali perkataannya.

Ustaz Das'ad lalu memahamkan jemaahnya akan bahaya COVID, simak selanjutnya>>>

Das'ad lalu meminta jemaahnya langsung membubarkan diri. Dia mengingatkan hadirin untuk mewaspadai COVID-19.

"Saya tahu Bapak datang dari jauh, tapi Bapak boleh dengar ceramah saya di YouTube. Tapi, kalau Bapak kena COVID, tidak bisa dengar ceramah saya. Jadi cuma selawat saja acaranya, tidak sampai 30 menit bubar, tidak boleh ada yang tinggal," imbuhnya.

Selain itu, dia memberikan penjelasan kepada jemaahnya bahwa COVID-19 tidak bisa dianggap remeh, apalagi belum ada vaksinnya. Menurutnya, mendengar dakwah penting, tetapi menjaga keselamatan jiwa jauh lebih penting.

"Tapi dalam kondisi sekarang ini, saya berpendapat tokoh agama, tokoh masyarakat memberikan edukasi ke masyarakat, berkumpul itu di masa sekarang jauh lebih bahaya, lebih besar mudaratnya, sebaiknya dihindari. Pun kalau ada dakwah, silakan. Tetapi dengan catatan jaga protokol kesehatan dengan tetap pakai masker dan jaga jarak," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(nvl/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads