Salah satu Dewan Pembina Tim Sukses (Timses) Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Medan, Bobby Nasution-Aulia Rachman, Maruli Siahaan diduga melibatkan kepala lingkungan (kepling) di Pilkada Medan. PDIP mendukung Bawaslu Medan melakukan klarifikasi agar tidak terjadi misinformasi.
"Saya minta Bawaslu untuk mengklarifikasi yang bersangkutan agar tidak terjadi misinformasi di lapangan sehingga semuanya menjadi clear," kata Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat kepada wartawan, Rabu (18/11/2020).
Anggota Komisi II DPR RI ini juga mendorong agar birokrasi yang ada di Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, Bawaslu, dan KPU setempat dapat bersifat netral. Ia berharap Pilkada 2020 dapat berlangsung secara kondusif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta agar birokrasi Pemkot Medan, Bawaslu, dan KPU benar-benar netral dan mampu menciptakan sikon (situasi dan kondisi) yang kondusif dan mensukseskan Pilkada 2020," ujarnya.
Lebih lanjut, Djarot mengingatkan timses Bobby-Aulia agar melakukan kampanye yang dapat menarik simpati masyarakat. Dia juga mewanti-wanti agar tetap memperhatikan protokol kesehatan COVID-19.
"Saya juga selalu ingatkan kepada semua timses Bobby-Aulia untuk berkampanye door to door secara simpatik untuk memenangkan hati warga Medan dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat," ucap Djarot
Selain itu, Djarot mengatakan PDIP telah memiliki tim penegakan disiplin protokol kesehatan. Ia berharap semua kader menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
"Untuk semua kader PDI Perjuangan saya ingatkan bahwa partai sudah membentuk tim penegakan disiplin untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat dalam kegiatan kampanye tatap muka secara terbatas," tuturnya.
Pemeriksaan terhadap Maruli pun sudah dilakukan. Simak di halaman berikutnya.
Maruli dimintai keterangan terkait dugaan melibatkan kepling di Pilkada Medan. Permintaan keterangan Maruli digelar kemarin.
"Kan kemarin ada beberapa informasi yang beredar keterlibatan kepling, jadi hari ini kita mengundang beliau untuk memberikan kesempatan klarifikasi," kata Ketua Bawaslu Medan, Payung Harahap, di kantor Bawaslu Medan, Selasa (17/11).
Payung mengatakan permintaan klarifikasi dilakukan terkait informasi yang mereka dapatkan bukan karena adanya laporan. Dari informasi itu, Bawaslu kemudian memanggil Maruli untuk dimintai klarifikasi.
"Yang pertama betul atau tidak hadir dalam acara itu, dia bilang betul. Ada nggak kesertaan kepling? Dia mengungkapkan kehadiran para peserta di situ dia nggak tahu karena dia diundang di situ sebagai mitra kamtibmas," ucap Payung.
"Sehingga dia memaparkan itu yang diundang sebagai narasumber atau sebagai penasihat di organisasi itu," imbuhnya.
Maruli sendiri tak banyak memberikan penjelasan. Maruli meminta agar keterangan diambil langsung dari Ketua Bawaslu.
"Ya pasti kita klarifikasi, ada pemberitaan-pemberitaan yang tidak bagus kita klarifikasi. Supaya tugas mereka juga bagus. Kalau kita nggak hadir kan nanti pasti banyak yang bertanya. Nanti selanjutnya tanya ke Ketua (Bawaslu)," ujarnya.