Pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung nomor urut tiga melayangkan protes pasca debat Pilkada usai. Mereka merasa paslon yang didukungnya dirugikan atas perlakukan panitia kepada Paslon.
Seperti dilihat detikcom, seorang pria memakai rompi berwarna hijau berlambangkan partai PKB tampak berteriak ke arah media di depan Kopo Square. Ia menyinggung masalah pengurangan waktu ketika paslon Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan akan melayangkan pertanyaan kedua.
"Untuk terakhir kita sudah sepakat satu setengah menit bukan satu menit. Ini merugikan untuk paslon kami," ujar pria tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah beberapa detik pria tersebut berteriak-teriak, ia kemudian ditenangkan oleh Dadang dan meninggalkan lokasi debat.
Mengetahui hal itu, Sahrul menjelaskan, bahwa ada kemungkinan kesalahan ketika akan memberikan kesempatan pertanyaan kepada paslon nomor tiga. Namun, kesempatan itu tidak diberikan kepada palson tersebut.
"Ini mah human error, ada teknis pembagian waktu yang tidak tepat. Kebetulan kita paslon ketiga, sehingga waktu kita untuk saling menanggapi atau pertanyaan lagi itu hilang, mungkin ada kekecewaan loh, tapi kalau dari kita paham soal durasi," ujar Sahrul saat ditanyai terkait aksi protes pendukungnya, Sabtu (15/11/2020).
Sahrul menjelaskan, di sesi terakhir seharusnya pihaknya mendapatkan kesempatan menanggapi jawaban Nia-Usman. Entah mengapa, kata Sahrul, kesempatan itu tidak diberikan kepada mereka.
"Bagian pertanyaannya itu tidak, kan nanya itu satu paslon ke dua paslon. Kita hanya kebagian satu aja nanyanya, kedua nggak sempet nanya karena waktu habis. Jadi hak kita hilang, kita merugikan dengan itu," ujar Sahrul.
Sementara itu, pasangan calon nomor 2, Yena Masoem pun merasa kurang puas dengan debat kali ini. Ia merasa pertanyaan yang diajukan tidak sesuai dengan tema debat.
Selain itu Yena mengatakan, dengan waktu yang minim dirinya tidak dapat menyampaikan program yang harus disampaikan.
"Banyak hal yang tidak bisa kita sampaikan, karena pertanyaan tidak sesuai dengan tema, waktu juga sangat singkat, tidak berimbang sehingga kami tidak puas untuk menyampaikan program-program kami," ujar Yena.
Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi, SDM dan Partisipasi Pemilih Supriatna mengatakan, akan melakukan evaluasi atas kejadian tersebut. Pasalnya, dirinya belum bisa menyimpulkan seperti apa kesalahan yang diprotes oleh sejumlah paslon.
"Jadi pada prinsipnya di setiap tahapn kita selalu melakukan evaluasi, termasuk pada evaluasi kami menampung saran dan pandangan maupun kritik dari semua pihak," ujar Supriatna.
"Kaitannya dengan debat ini pun akan segera kita evaluasi, akan ada beberapa pihak nanti kita lihat, walaupun ada ketidaksesuaian ya setelah kita lakukan evaluasi," paparnya.