Sebanyak 33 provinsi melaporkan adanya penambahan kasus positif virus Corona (COVID-19) hari ini. Hanya Provinsi Gorontalo yang melaporkan tidak ada penambahan kasus Corona.
Data penyebaran kasus Corona dipublikasikan oleh Satgas Penanganan COVID-19, Jumat (13/11/2020). Pemerintah secara rutin menghimpun data terkait COVID-19 setiap hari per pukul 12.00 WIB.
Sebanyak 4 provinsi melaporkan penambahan kasus Corona di bawah 10. Provinsi itu adalah Kalimantan Utara dengan 6 kasus, Maluku Utara 9 kasus, dan Sulawesi Barat 4 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Provinsi yang melaporkan penambahan kasus terbanyak adalah Jawa Tengah dengan 1.362 kasus. Disusul DKI Jakarta dengan 1.033 kasus dan Jawa Barat 801 kasus.
Selain itu, hari ini dilaporkan ada tambahan sembuh dari Corona sebanyak 3.010. Total pasien sembuh menjadi 385.094.
Sementara itu, pasien yang meninggal akibat virus Corona hari ini bertambah 104. Jumlah kumulatif pasien meninggal akibat Corona sebanyak 15.037.
Simak video 'Kasus Corona di Indonesia Tambah 5.444, Total Jadi 457.735':
Pada hari ini juga terdapat 5.444 tambahan kasus Corona yang merupakan 'rekor' baru. Bagaimana penjelasan Satgas Penanganan COVID-19? Selanjutnya
Penambahan kasus baru positif Corona mencatatkan angka rekor hari ini, yakni 5.444 kasus. Satgas COVID-19 menilai banyak faktor yang menjadi penyebab akan hal itu, salah satunya proses testing yang meningkat.
"Kenaikan kasus yang terjadi hari ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Kenaikan kasus bisa terjadi karena meningkatnya laju infeksi maupun kenaikan jumlah testing," kata Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, kepada wartawan, Jumat (13/11).
Wiku tak menjawab gamblang perihal ada-tidaknya kaitan penambahan kasus rekor hari ini dengan berbagai momentum yang terjadi sebelumnya, seperti libur panjang ataupun efek demonstrasi yang memicu kerumunan. Dia meminta hal ini menjadi evaluasi.
"Jika memang angka ini disebabkan oleh laju infeksi, baik karena beberapa momentum seperti terjadinya demonstrasi maupun libur panjang, maka hal ini perlu dijadikan bahan evaluasi bagi pemerintah untuk meningkatkan upaya antisipasi kenaikan kasus ke depannya," ujar Wiku.
Di samping itu, dia meminta kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap ketentuan protokol kesehatan, dengan tidak lagi melakukan kegiatan yang memicu risiko penularan Corona.
"Dan untuk masyarakat agar lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap imbas aktivitas yang dilakukan khususnya yang berisiko meningkatkan peluang penularan dengan meningkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan," katanya.