Khutbah Jumat : Hidup Bermakna dengan Sedekah

Khutbah Jumat

Khutbah Jumat : Hidup Bermakna dengan Sedekah

Tim Hikmah detikcom - detikNews
Jumat, 13 Nov 2020 04:42 WIB
One day One Hadits Keutamaan sholat malam Lailatul Qadr
Khutbah Jumat bertema Hidup Bermakna dengan Sedekah (Ilustrasi: Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta -

Sahabat hikmah detikcom, dalam artikel Khutbah Jumat kali ini redaksi memilihkan tema tentang Hidup Bermakna dengan Sedekah. Agama Islam sebagaimana diketahui memberikan prioritas terhadap amal jariyah, yaitu amal kebajikan yang dalam konteks kehidupan duniawi bisa memberi manfaat lebih lama dan lebih luas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini materi Khutbah Jumat bertema Hidup Bermakna dengan Sedekah yang dikutip dari buku 'Kumpulan Naskah Khutbah Jum'at terbitan Kementerian Agama'.

ADVERTISEMENT
Bacaan awal Khutbah JumatBacaan awal Khutbah Jumat Foto: Repro: Khutbah Jumat Kementerian Agama

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia

Mengawali khutbah Jumat kali ini khatib akan menyampaikan sebuah hadits yang memiliki makna dalam bagi kehidupan manusia. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal:

Hadits tentang sedekah riwayat Imam AhmadHadits tentang sedekah riwayat Imam Ahmad Foto: Repro: Khutbah Jumat Kementerian Agama


"Setiap jiwa diwajibkan bersedekah setiap hari setiap matahari terbit. maka berbuat adil di antara dua orang adalah sedekah. Dan memilihkan sekor binatang untuk dipilih maka itu adalah sedekah. Menghiasinya adalah sedekah. Dan menyingkirkan duri dari jalan merupakan sedekah. Mengucapkan perkataan yang baik adalah sedekah. Dan setiap langkah menuju sholat juga adalah sedekah. " (HR. Ahmad).

Hadits di atas berbicara urgensi shodaqoh dalam kehidupan seorang muslim. Bahwa sedekah adalah bagian tak terpisahkan dari keberhasilan manusia, baik sebagai hamba maupun sebagai khalifah.

Sedekah memiliki makna yang sangat luas. Setiap orang dalam keadaan apa saja dapat melakukannya. Sedekah tidak dibatasi dalam bentuk materi yang hanya orang-orang mampu yang bisa melakukannya. Orang-orang yang tak mampu pun bisa bersedekah dengan perbuatan baik kepada sesama. Hadits di atas menjelaskan bahwa ucapan yang menyejukkan hati atau memberi senyum simpatik pada orang lain juga merupakan sedekah. Tidak dipersoalkan sedekah itu banyak atau sedikit, berupa materi atau pun bukan, tapi yang penting ialah hasrat dan niat yang suci untuk mengukir jasa baik dalam hidup ini. Begitulah Islam mendidik manusia dengan nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal.

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia

Ajaran tentang sedekah dalam Islam mengisyaratkan betapa luasnya lapangan amal kebajikan, di mana setiap orang dapat berpartisipasi di dalamnya. Sedekah merupakan sumber kebajikan yang berfungsi menjalin hubungan sesama manusia berlandaskan rasa empati, kasih sayang, dan persaudaraan. Memberi adalah sumber kebahagiaan, dan seorang muslim akan merasa bahagia jika dapat membahagiakan orang lain dengan apa yang ada pada dirinya. Di situlah nilai
hidup yang sejati bagi seorang muslim.


Diriwayatkan oleh Thabrani, bahwa suatu ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW:

Hadits tentang sebaik baiknya manusiaHadits tentang sebaik baiknya manusia Foto: Repro: Khutbah Jumat Kementerian Agama

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bertakwa dan mengajak kepada kebaikkan serta melarang kepada kemungkaran dan menyambung silaturrahim." (HR.Thabrani).

Dalam Al-Qur'an dinyatakan, balasan kebajikan tiada lain ialah kebajikan pula. Kebajikan yang dilakukan manusia dalam hidup ini seringkali "dibayar kontan" oleh Allah SWT sesuai dengan keikhlasannya. Kalaupun tidak semuanya diperoleh balasan di dunia, Allah SWT menjanjikan balasan yang sempurna di akhirat:

Surat Al An'am ayat 160Surat Al An'am ayat 160 Foto: Repro: Khutbah Jumat Kementerian Agama


"Barang siapa yang datang dengan (membawa) satu kebajikan, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat. Barang siapa datang dengan (membawa) satu
kejahatan, maka tiada ia dibalasi lebih dari kejahatan (yang sama). Dania takkan dizalimi sedikitpun". (QS. Al An'am :160).


Seorang muslim yang baik adalah yang mampu dan bisa menjadi pembuka kebajikan, di manapun ia berada. Karena kebajikan adalah pintu menuju surga. Hal ini telah diingatkan Rasulullah SAW dalam haditsnya;

Hadits tentang kejujuranHadits tentang kejujuran Foto: Repro: Khutbah Jumat Kementerian Agama


"Hendaklah kalian berlaku jujur karena kejujuran akan mengantarkan kepada kebajikan dan kebajikan akan mengantarkan kepada surga. "(HR. Muslim)

Saudara-saudara kaum muslimin sidang Khutbah Jumat yang berbahagia

Ada sebuah ilustrasi yang sangat indah yang digambarkan Nabi SAW terkait dengan urgensi kebajikan sebagai penjaga dari panasnya api neraka. Beliau bersabda:

Hadits tentang sedekah sepotong kurmaHadits tentang sedekah sepotong kurma Foto: Repro: Khutbah Jumat Kementerian Agama

"Takutlah kalian dengan (siksa) neraka walaupun dengan (bersedekah) sepotong kurma. Maka apabila kalian tidak menemukannya cukuplah dengan perkataan yang baik." (H.R. Muslim).

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW mengungkapkan kelebihan "amal jariyah" di antara seluruh jenis kebajikan dalam Islam, yaitu pahalanya tetap mengalir walaupun orang yang melakukannya telah meninggal dunia. Sabda Rasulullah
SAW:

hadits tentang 3 amal yang tak putus pahalanyahadits tentang 3 amal yang tak putus pahalanya Foto: Repro: Khutbah Jumat Kementerian Agama


"Apabila meninggal anak Adam, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan (kedua orang tua) nya." (HR. Bukhari-Muslim).

Suatu hal yang penting untuk direnungkan bahwa Islam memberi prioritas terhadap amal jariyah, yaitu amal kebajikan yang memberi manfaat lebih lama dan lebih luas dalam konteks kehidupan duniawi. Semua amal jariyah memang berkaitan dengan kehidupan sosial dan kemanusiaan. Akan tetapi kenapa sebagian besar umat Islam saat ini tertinggal dibanding umat lain dibidang kemajuan sosial, ekonomi dan tekhnologi? Penyebabnya antara lain karena umat Islam kurang memberi perhatian pada amal jariyah. Umat Islam diabad kejayaan masa lalu bisa tampil memimpin peradaban dunia karena ditopang oleh akidah yang kokoh dan amal jariyah yang luas.

Mengakhiri Khutbah Jumat yang pertama kali ini, sungguh tepat kita renungkan ungkapan Ali Syariati, pemikir muslim asal Iran dalam bukunya Humanisme, Antara Islam dan Mazhab Barat. "Seorang yang saleh tak akan dibiarkan sendiri oleh kehidupan. Kehidupan akan menggerakkannya dan zaman akan mencatat amal baiknya".

Barakallahu fikum penutup khutbah jumat pertama Foto: Repro: Khutbah Jumat Kementerian Agama
Halaman 3 dari 2
(erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads