AHY: PD-Muhammadiyah Miliki Kesamaan, Tolak RUU HIP-UU Cipta Kerja

AHY: PD-Muhammadiyah Miliki Kesamaan, Tolak RUU HIP-UU Cipta Kerja

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Kamis, 12 Nov 2020 17:39 WIB
Ketum Demokrat AHY tiba di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (12/11/2020).
Ketum Demokrat AHY tiba di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta. (Sachril/detikom)
Jakarta -

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono dan jajarannya berkunjung ke kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Jakarta Pusat (Jakpus) siang tadi. AHY menilai PD memiliki banyak kesamaan dengan PP Muhammadiyah, salah satunya sama-sama menolak UU Cipta Kerja.

Pantauan detikcom, rombongan PD tiba di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya Nomor 9, Jakarta Pusat, Kamis (12/11/2020), pukul 13.57 WIB. AHY nampak didampingi Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya, Bendum PD Renville Antonio, beserta sejumlah elite PD lainnya.

Setiba di lokasi, rombongan PD langsung disambut oleh perwakilan PP Muhammadiyah dan langsung naik ke ruangan di lantai 2. Di ruangan yang telah disiapkan tampak Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti beserta jajarannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengapa baru sekarang dilaksanakan silaturahim ini? Karena memang sebetulnya sejak awal saya ingin segera menuju ke PP Muhammadiyah ini, tetapi memang kami juga memaklumi karena situasi COVID yang tidak mudah bagi semua, tetap termasuk juga Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang juga berada di Yogyakarta," kata AHY di lokasi.

"Tetapi akhirnya kami putuskan jangan sampai lewat tahun, kami segera berkunjung ke Muhammadiyah dan tadi bisa terhubung secara virtual," imbuhnya.

ADVERTISEMENT
Momen pertemuan PD dengan PP Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (12/11/2020).Momen pertemuan PD dengan PP Muhammadiyah. (Sachril/detikcom)

Pertemuan kedua belah pihak berlangsung selama sekitar 1 jam 30 menit. Usai pertemuan, AHY mengungkap sejumlah topik yang dibahas dengan PP Muhammadiyah, salah satunya penolakan PD terhadap UU Cipta Kerja (Ciptaker).

"Tadi kami juga membahas mengapa Partai Demokrat juga memiliki kesamaan dengan Muhammadiyah, misalnya dalam menolak RUU HIP, yang terakhir tentunya yang sangat viral itu, betapa kita menolak RUU Ciptaker," ungkap AHY.

"Dan insyaallah, walaupun kami kalah di parlemen, suara kami kurang, tetapi tidak menghentikan kami untuk terus menyuarakan rakyat. Kami tidak kecil hati. Tapi kami ingin terus bersama rakyat, itu adalah semangat dan perjuangan Partai Demokrat dan tadi juga diamini oleh para pimpinan dan keluarga besar Muhammadiyah," sambung dia.

Lalu bagaimana respons PP Muhammadiyah? Simak di halaman selanjutnya.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menambahkan diskusi yang dilakukan dengan PD berlangsung dengan hangat dan akrab. Dia menyebut banyak hal yang dibicarakan untuk membangun sinergi kekuatan antara partai politik dengan masyarakat sipil.

"Tadi kami sampaikan kepada Ketua Umum, partai menggunakan peran-perannya sebagai partai, dan ormas juga ormas, jangan ditukar. Jangan partai menjadi ormas, dan ormas menjadi partai. Dan ini saya kira yang terus kita bangun sinergi di masa depan dan komitmen Partai Demokrat untuk terus membangun komunikasi dan lebih mendekat kepada rakyat yang perlu kita apresiasi," ucap Abdul Mu'ti.

Diberitakan sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqoddas mengkritik pengesahan Omnibus law RUU Cipta Kerja. Dia menilai disahkannya RUU itu menggambarkan defisit moral pemerintah dan DPR.

"Ini disahkan dengan penuh kekumuhan moralitas yang bukan saja rendah, tapi sama sekali defisit moral dari pemerintah dan DPR di saat masih berada dalam kondisi masyarakat tak mampu untuk menyampaikan aspirasi secara normal karena situasi pandemi COVID. Itu dicuri momentumnya dengan cara mentalitas jumawa tadi," ujar Busyro, kepada wartawan, Senin (5/9).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads