Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono dan jajarannya berkunjung ke kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Jakarta Pusat (Jakpus) siang tadi. AHY menilai PD memiliki banyak kesamaan dengan PP Muhammadiyah, salah satunya sama-sama menolak UU Cipta Kerja.
Pantauan detikcom, rombongan PD tiba di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya Nomor 9, Jakarta Pusat, Kamis (12/11/2020), pukul 13.57 WIB. AHY nampak didampingi Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya, Bendum PD Renville Antonio, beserta sejumlah elite PD lainnya.
Setiba di lokasi, rombongan PD langsung disambut oleh perwakilan PP Muhammadiyah dan langsung naik ke ruangan di lantai 2. Di ruangan yang telah disiapkan tampak Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti beserta jajarannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengapa baru sekarang dilaksanakan silaturahim ini? Karena memang sebetulnya sejak awal saya ingin segera menuju ke PP Muhammadiyah ini, tetapi memang kami juga memaklumi karena situasi COVID yang tidak mudah bagi semua, tetap termasuk juga Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang juga berada di Yogyakarta," kata AHY di lokasi.
"Tetapi akhirnya kami putuskan jangan sampai lewat tahun, kami segera berkunjung ke Muhammadiyah dan tadi bisa terhubung secara virtual," imbuhnya.
![]() |
Pertemuan kedua belah pihak berlangsung selama sekitar 1 jam 30 menit. Usai pertemuan, AHY mengungkap sejumlah topik yang dibahas dengan PP Muhammadiyah, salah satunya penolakan PD terhadap UU Cipta Kerja (Ciptaker).
"Tadi kami juga membahas mengapa Partai Demokrat juga memiliki kesamaan dengan Muhammadiyah, misalnya dalam menolak RUU HIP, yang terakhir tentunya yang sangat viral itu, betapa kita menolak RUU Ciptaker," ungkap AHY.
"Dan insyaallah, walaupun kami kalah di parlemen, suara kami kurang, tetapi tidak menghentikan kami untuk terus menyuarakan rakyat. Kami tidak kecil hati. Tapi kami ingin terus bersama rakyat, itu adalah semangat dan perjuangan Partai Demokrat dan tadi juga diamini oleh para pimpinan dan keluarga besar Muhammadiyah," sambung dia.
Lalu bagaimana respons PP Muhammadiyah? Simak di halaman selanjutnya.