Area pencarian tiga bocah hilang di Langkat, Sumatera Utara (Sumut), kini ditutup bagi kegiatan orang-orang yang mengaku pananormal hingga YouTuber. Mengapa?
Penutupan area pencarian bagi kegiatan paranormal dan YouTuber ini diketahui dari video viral di salah satu channel YouTube. Dalam video tersebut, terlihat papan bertulisan 'Mohon maaf kegiatan paranormal-YouTuber di Dusun Pulka Ditutup'.
Camat Salapian, Saleh, mengatakan hal tersebut dilakukan warga untuk memudahkan petugas yang melakukan pencarian. Hal itu juga dilakukan warga untuk mencegah kerumunan saat pandemi Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya, ngapainlah masuk ke dalam kalau orang-orang itu istilahnya nggak tahu kita bagaimana, bikin pusing, ramai kali. Ini kan situasi COVID. Kan gitu, ngapain ramai-ramai jadi masyarakat maunya kan takut dia nanti ada penyakit COVID pula kan di dalam ramai-ramai kan gitu," ujar Saleh, Kamis (12/11/2020).
Menurut Saleh, warga berupaya menghindari keramaian. Menurutnya, hal itu juga menjadi upaya mencegah penyebaran virus Corona di wilayah tersebut.
"Iya lah. Iya, artinya jangan apa kali lah ramai-ramai karena takut COVID, Corona ini ya kan," ujar Saleh.
Selain itu, Saleh mengatakan ketiga bocah tersebut belum ditemukan. Petugas terus melakukan pencarian.
"Pasti dicari. Belum (ketemu) sampai sekarang," ujar Saleh.
Sebelumnya, tiga bocah di Salapian, Langkat, menghilang secara misterius di area perkebunan. Dilansir Antara, Rabu (21/10), ketiga bocah yang rata-rata berusia 7 tahun itu adalah Yogi anak Hartoyo, Nizam anak Sarkim, dan Zahra anak Alamsyah, warga Dusun VI Pulka, Desa Naman Jahe.
Ketiga bocah itu diketahui hilang berdasarkan laporan Kepala Dusun Masdi. Peristiwa itu berawal pada Minggu (18/10), sekitar pukul 10.00 WIB, saat ketiga bocah itu terlihat bermain. Namun mereka tak kunjung pulang hingga dilaporkan menghilang.
Polisi kemudian melakukan pencarian. Anjing pelacak juga sudah dikerahkan untuk membantu proses pencarian ketiga bocah tersebut.