Cerita Penyelamatan Wanita Hamil yang Hendak Lompat dari JPO di Jakbar

Cerita Penyelamatan Wanita Hamil yang Hendak Lompat dari JPO di Jakbar

Isal Mawardi - detikNews
Rabu, 11 Nov 2020 10:54 WIB
Ilustrasi bunuh diri dari atas gedung
ilustrasi bunuh diri (Foto: Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta -

Seorang wanita yang tengah hamil 2 bulan diduga hendak bunuh diri dengan melompat dari JPO di Jakarta Barat pada Senin lalu. Kapolsek Tambora Kompol Faruk Rozi mengatakan hubungan wanita berinisial CM (23) itu sedang tidak harmonis dengan suaminya sehingga membuatnya stress.

"Hubungannya dia dengan suami itu kurang bagus, karena suaminya ada di Tegal, mungkin karena banyak pikiran," ujar Faruk ketika dihubungi detikcom, Rabu (11/11/2020).

Percobaan bunuh diri itu dilakukan CM di JPO sekitar Jalan Latumenten, Tambora, Jakarta Barat, Senin (10/11) sore. Saat itu, personel Polsek Tambora yang sedang melaksanakan pengamanan unjuk rasa, melihat CM yang terlihat linglung di atas JPO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia seperti kebingungan di atas, kemudian dia sempat membuat sandalnya (jatuh), belum melompat," kata Faruk.

Personel Polsek Tambora pun membujuk CM untuk mengurungkan niatnya melompat dari JPO. "Kita langsung datangi, langsung kita bujuk untuk turun," imbuh Faruk.

ADVERTISEMENT

CM pun berhasil dibujuk. Kemudian polisi membawa CM ke Polsek Tambora.

Setelah diselidiki, kata Faruk, CM datang ke Jakarta dari Tegal pada tanggal 5 November 2020. Ia ke Jakarta tak pamit dengan suaminya.

"Dia datang ke Jakarta nggak izin sama suami nikah sirinya, dia tujuannya menemui ibunya yang ada di Kemandoran, Palmerah, Jakarta Barat. Dia diming-imingi pekerjaan juga jadi buruh," sebut Faruk.

CM diiming-imingi menjadi buruh oleh temannya. Simak di halaman berikutnya

CM diiming-imingi bekerja jadi buruh oleh temannya yang bernama Andri. Namun, Andri justru meninggalkannya di Jakarta dan mengambil harta bendanya.

"Jadi tas dibawa kabur sama seseorang dan uangnya Rp 625 ribu dan HP diambil, dia hamil 2 bulan," imbuh Faruk.

Polisi sempat menghubungi Suami CM atas nama Yasin untuk menjemput istrinya. Namun, Yasin menolaknya.

"Karena kita minta suaminya menjemput dia nggak mau, akhirnya kita mengantarkannya (ke Stasiun) untuk biayai pulang kesana (kampung halaman)," lanjutnya.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk melakukan upaya bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads