Komisi V DPR RI menyayangkan beberapa fasilitas di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) rusak akibat beludaknya massa yang menjemput pemimpin FPI, Habib Rizieq Syihab. Komisi V menyayangkan tidak adanya antisipasi.
"Banyak yang rusak karena terlalu banyak orang dan tidak dibatasi. Jadi kami sangat menyayangkan kejadian ini dikarenakan seharusnya ada antisipasi dari aparat sebelum ini terjadi," kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Nurhayati Monoarfa saat dihubungi, Selasa (10/11/2020).
Nurhayati menilai harusnya aparat keamanan juga bisa mengatur jumlah massa yang masuk ke area Bandara Soetta, khususnya Terminal 3. Terlebih lagi, Nurhayati menyebut sekarang ini masih dalam masa pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang juga COVID seperti ini kan ada pembatasan jumlah pengunjung seharusnya antisipasi itu bisa dilakukan oleh aparat," ujarnya.
Menurutnya, massa yang tidak berkepentingan langsung dengan Habib Rizieq atau bukan anggota keluarga harusnya dicegah agar tak masuk area bandara. Ia pun menyayangkan ketidaksigapan aparat keamanan yang berada di sekitar bandara.
"Penjemputan itu seharusnya bisa di luar dari area itu dan yang dibolehkan orang yang berkepentingan seperti keluarganya gitu, yang sangat dekat dengan bapak Habib Rizieq yang emang akan menjemput. Kalau yang lain hanya massa pengembira, seharusnya tidak semua boleh masuk ke dalam harusnya ada pembatasan, harusnya aparat singgap. Ini tanggung jawab dari pengamanan," tuturnya.
Simak penjelasan soal kepulangan Habib Rizieq hingga fasilitas bandara rusak di halaman berikutnya>>>