Tingkat kematian COVID-19 di Indonesia masih lebih tinggi ketimbang rata-rata kematian COVID-19 secara global. Namun Indonesia terbukti mampu menghindari sudden spike atau lonjakan tingkat kematian COVID-19 secara tiba-tiba.
"Jika kita perhatian kasus meninggal di negara-negara lain, tampak peningkatan yang cukup signfikan dalam waktu yang singkat, sementara Indonesia mampu mengendalikan laju kematiannya sehingga tidak ada sudden spike atau loncatan yang mendadak," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, Selasa (10/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berbicara dalam keterangan pers yang disiarkan lewat kanal YouTube BNPB Indonesia. Dia menguraikan perbandingan kasus meninggal dunia akibat virus Corona di dunia. Indonesia mampu menghindari sudden spike kematian COVID-19.
"Ini menunjukkan kehati-hatian dan kewaspadaan yang tinggi," ujarnya.
Per 8 November 2020, tingkat kematian COVID-19 berada pada 3,33 persen. Sedangkan rata-rata tingkat kematian global berada pada 2,47 persen. Satgas COVID-19 mengakui kematian COVID-19 di Indonesia masih tinggi.
"Di kawasan Asia Tenggara, angka meninggal akibat COVID-19 masih yang tertinggi dibandingkan Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Myanmar," kata Wiku.
Selanjutnya, perbandingan kematian COVID-19 di seluruh dunia:
Untuk dapat menekan angka kematian COVID-19, pemerintah berjanji meningkatkan 3T: testing (tes virus Corona), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan yang sakit).
"Sehingga dapat meningkatkan angka kesembuhan, dan menekan angka kematian," kata Wiku.
Berikut adalah perkembangan kasus kematian COVID-19 di Indonesia vs Dunia per 8 November 2020:
Indonesia: 3,33%
Dunia: 2,47%
Amerika Serikat: 2,34%
Prancis: 2,26%
Belgia: 2,6%
Jerman: 1,69%
Swiss: 1,26%
Singapura: 0,04%
Malaysia: 0,71%
Filipina 2%
Thailand: 1,5%
Myanmar: 2,31%
Jepang: 1,68%