Tingkat kematian COVID-19 di Indonesia tinggi di atas rata-rata tingkat kematian COVID-19 global. Ini menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Satgas Penanganan COVID-19 dan pakar epidemiologi menyatakan ini adalah persoalan matematika. Ada cara untuk menurunkannya.
Tingkat kematian COVID-19 di Indonesia sebesar 3,38%, atau masih di atas rata-rata tingkat kematian COVID-19 di dunia yakni sebesar 2,5%.
"Kalau kita mau menurunkan angka kematian, caranya adalah menaikkan jumlah tes virus Corona," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, kepada detikcom, Selasa (3/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa hubungan antara jumlah tes virus Corona dengan angka kematian?
Tingkat kematian COVID-19 adalah persentase yang dihasilkan dari hitung-hitungan angka kematian COVID-19 dibagi dengan angka kasus terkonfirmasi positif COVID-19.
Adapun kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang digunakan untuk membagi angka kematian COVID-19 didapat dari tes Corona. Bila tes semakin banyak, maka angka positif COVID-19 yang digunakan untuk membagi angka kematian COVID-19 juga semakin besar. Hasilnya, persentase tingkat kematian COVID-19 akan semakin kecil. Jadi, ini adalah masalah hitung-hitungan.
"Tesnya harus banyak. Kalau tidak mempunyai banyak tes, maka tingkat kematian tidak akan turun," kata Wiku.
Berikutnya, pandangan epidemiolog dari UI:
Dihubungi terpisah, epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universeitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko Wahyono juga menyampaikan penjelasan yang sama.
"Kalau angka kasusnya banyak, maka tingkat kematian bakal menurun. Tingkat kematian yang tinggi di Indonesia disebabkan oleh kurangnya jumlah tes Corona. Jumlah tes yang sedikit mengakibatkan angka kasus positif Corona yang rendah," tutur Miko.
Maka yang perlu ditingkatkan saat ini adalah jumlah tes virus Corona, tentu saja jenis tes yang andal dan berkontribusi terhadap penghitungan kasus COVID-19. Selain itu, masyarakat perlu terus menerapkan 3M: Menjaga jarak, mengenakan masker bila bepergian, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Kalau mau angka kematian turun, perbanyak tes. 3M itu harus," kata Miko.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyoroti tingkat kematian COVID-19 di RI yang masih tinggi. Dia menegaskan hal itu harus menjadi perhatian semua.
"Yang masih kita di atas rata-rata dunia adalah angka kematian atau kasus meninggal di Indonesia, itu kita masih di angka 3,38 persen, rata-rata dunia 2,5 persen ini yang patut menjadi perhatian kita semuanya," kata Jokowi saat menyampaikan arahan dalam sidang kabinet paripurna seperti ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/11) kemarin.