Megawati Sebut DKI Amburadul, NasDem: Fasilitas-Tata Kelola Kota Makin Rapi

Megawati Sebut DKI Amburadul, NasDem: Fasilitas-Tata Kelola Kota Makin Rapi

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Selasa, 10 Nov 2020 17:03 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni diperiksa penyidik KPK selama dua jam. Crazy Rich Tanjung Priok itu tersenyum saat meninggalkan gedung KPK.
Ahmad Sahroni (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Kota Jakarta sudah menjadi kota yang amburadul. Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengakui Jakarta masih belum menjadi kota yang sempurna, namun DKI masih terus berprogres menjadi kota modern.

"Walaupun belum sempurna dan masih ada amburadul di sana-sini, saya melihat Jakarta masih on track menuju kota modern dan beradab," ujar Sahroni kepada wartawan, Selasa (10/11/2020).

Anggota DPR RI dari Dapil DKI Jakarta III ini melihat pernyataan Megawati sebagai sebuah nasihat keras. Menurutnya, nasihat keras diperlukan guna membuat perbaikan agar Jakarta menjadi kota yang semakin bagus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita anggap saja statement Ibu Mega sebagai nasihat yang keras dari orang tua ke anak-anaknya agar mereka bisa lebih baik," kata Sahroni.

"Saya anggap kritikan itu perlu dari orang tua kita... untuk perbaikan ke depan agar Jakarta lebih bagus dan itu tidaklah gampang, harus berproses," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini pun menilai Jakarta sudah menjadi kota yang semakin rapi dan terintegrasi. Ia menilai perlunya komitmen bersama guna membangun Kota Jakarta.

"Fasilitas semakin bagus dan rapi, sistem pengelolaan kota juga makin rapi dan terintegrasi. Aturan-aturan pun makin ketat sehingga meningkatkan kedisiplinan warga. Memang tidak bisa mengubah Jakarta dengan cepat, namun setiap progres kita hargai dan kita harus komitmen membangun bersama," jelasnya.

Sahroni melihat Jakarta perlu lebih fokus dalam penanganan COVID-19. Kemudian, baru Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat fokus dalam pembangunan kota untuk masa depan.

"Saat sekarang kan pandemi. Kita focus untuk langkah gimana COVID-19 ini tidak makin banyak dan segera pulih. Setelah pulih baru kita fokus untuk pembangunan Jakarta ke depan lebih baik," tuturnya.

Diketahui, Megawati menyayangkan kondisi DKI saat ini yang menjadi tak keruan. Megawati menilai Jakarta menjadi amburadul dan di sisi lain membanggakan kepala daerah asal PDIP.

"Terima kasih yang jadi peringkat kesatu, kedua, dan ketiga, Semarang, Solo, Surabaya, itu adalah anak-anak dari partai saya," kata Megawati dalam keterangan tertulisnya, hari ini.

Megawati kemudian menyayangkan kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Rawamangun, Jakarta, belum masuk kategori city of intellect. Padahal prasasti pertama kali visi city of intellect justru berada di sana.

"Sayang kan kalau Rawamangun belum berhasil jadi city of intellect. Jadi para akademisi, saya mohon sangat, secara akademis kita melihat kita ini tujuannya mau ke mana," kata Megawati.

Presiden ke-5 RI itu mengaku menjadi saksi hidup kondisi Jakarta pada 1950-an. Namun, menurut Megawati, kondisi Jakarta saat ini menjadi amburadul, yang seharusnya menjadi kota berpengetahuan.

"Karena saya juga saksi hidup di Jakarta ini. Dulu waktu pindah dari Yogyakarta ke Jakarta pada 1950.... Tetapi sekarang Jakarta ini jadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi city of intellect bisa dilakukan. Tata kota, masterplan-nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya," tandas Megawati.

(hel/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads