Megawati Sindir Jakarta Amburadul, PKB: DKI Belum Maju dalam Pendidikan

Megawati Sindir Jakarta Amburadul, PKB: DKI Belum Maju dalam Pendidikan

Muhammad Ilman Nafian - detikNews
Selasa, 10 Nov 2020 16:25 WIB
Hasbiallah Ilyas merupakan Ketua DPW PKB DKI Jakarta
Hasbiallah Ilyas (Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta -

Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri menyindir kondisi Jakarta yang amburadul. PKB DKI menilai sindiran itu sebagai cambuk agar semua pihak bekerja keras lagi.

"Jadi menurut saya Ibu Mega berbicara seperti itu sebagai cambuk kita di Jakarta (agar) kita berbuat lebih baik lagi," kata Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas kepada wartawan, Senin (10/11/2020).

Hasbi mengatakan Jakarta memang bisa dilihat dari berbagai sisi. Dia menyadari Jakarta masih banyak kekurangan, tetapi juga ada sisi positif yang bisa dibanggakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kita melihatnya dari sisi mana, tergantung melihatnya, mungkin Jakarta itu perlu perbaikan-perbaikan, misalnya transportasi kemarin alhamdulillah sudah baiklah, dapat penghargaan, kemacetan atau karena COVID sudah mulai berkurang," ujar Hasbi.

Lebih lanjut, Hasbi mengakui, Jakarta saat ini belum masuk ke kota yang maju pendidikannya. Sebab, masih banyak warganya yang hingga jenjang menengah saja.

ADVERTISEMENT

"Ya pendidikan masyarakat Jakarta perlu ditingkatkan, hanya berapa persen coba pendidikan Jakarta, betul kita tidak sampai 70 persen masyarakat yang pendidikannya menengah ke atas, dalam artian universitas, kategorinya kan yang 70 persen memang kita belum menjadi kota yang maju dalam kategori pendidikan, karena banyak pendidikan kita level SD SMP menengah ke bawah lebih banyak, peningkatan, anggaran 20 persen di pemerintah DKI Jakarta kalau bisa dioptimalkan dalam artian dipakai, bisa dipakai benar-benar," kata Hasbi.

Simak halaman selanjutnya soal pernyataan Megawati.

Sebelumnya, Megawati mengaku menjadi saksi hidup kondisi Jakarta pada 1950-an. Namun, menurut Megawati, kondisi Jakarta saat ini menjadi amburadul, yang seharusnya menjadi kota berpengetahuan.

Hal itu disampaikan Megawati dalam acara pemberian penghargaan 'Kota Mahasiswa' atau 'City of Intellectual' berdasarkan riset yang dilakukan oleh tim yang dipimpin guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas, Selasa (10/11/2020).

"Karena saya juga saksi hidup di Jakarta ini. Dulu waktu pindah dari Yogyakarta ke Jakarta pada 1950.... Tetapi sekarang Jakarta ini jadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi city of intellect bisa dilakukan. Tata kota, masterplan-nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya," ulas Megawati.

Megawati mengingatkan kembali bahwa visi 'Kota Mahasiswa' atau 'City of Intellectual' yang ditelurkan oleh Bung Karno itu terjadi pada 15 September 1953. Bagi Megawati, pemikiran Bung Karno itu melampaui zamannya.

"Hal ini berarti pemikiran Bapak Sukarno 50 tahun lebih maju dibandingkan dengan perkembangan pemikiran internasional saat ini, yang baru melakukan pemeringkatan Kota Mahasiswa," imbuh Megawati.

Halaman 2 dari 2
(man/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads