Dua remaja asal Bekasi nyaris menjadi korban eksploitasi seksual. Kedua korban, yang sempat dibawa pelaku, ditemukan telantar di sebuah rumah kosong di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Kisah itu bermula ketika kedua korban berkenalan dengan laki-laki yang mengaku bernama Rizki melalui aplikasi MiChat. Rizki mengajak kedua korban pergi dengan iming-iming traktir.
"Korban awalnya diajak pelaku makan di luar, nonton, jalan-jalan. Karena anak SMP masih 15 tahun, ya akhirnya tertarik dengan ajakan itu," kata Kapolsek Cilandak Kompol Iskandarsyah saat dihubungi detikcom, Kamis (5/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga pada Minggu (1/11), Rizki memesan sebuah taksi online. Ketiganya lantas pergi bersama naik taksi online tersebut.
Taksi online itu rupanya meluncur ke Depok, Jawa Barat. Di akhir perjalanan, keduanya baru mengetahui bahwa mereka akan dieksploitasi secara seksual ketika taksi online itu berhenti di sebuah penginapan di kawasan Margonda, Depok.
"Kalau menurut keterangan korban, (pelaku) sempat memaksa itu dengan membayar. Dibilang 'saya bayar deh'. Tapi habis itu nggak mau si korban, akhirnya cekcok di situ sampai akhirnya sekuriti nyamperin," terang Iskandar.
Kedua korban dan pelaku yang cekcok mulut, lantas dipergoki sekuriti penginapan. Pelaku kemudian panik, lalu memberikan uang Rp 50 ribu kepada korban untuk ongkos.
Setelah itu, kedua korban pergi naik angkot hingga tersasar. Dari sinilah bermula kedua korban terlunta-lunta di rumah kosong hingga ditemukan polisi. Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Naik Angkot ke Cinere
Setelah ditinggal oleh Rizki di Depok, kedua korban memutuskan pergi dengan naik angkot. Mereka tidak tahu jalan sehingga tersasar sampai ke Cinere, Depok.
Selanjutnya, dari Cinere, mereka berjalan kaki tanpa arah. Sampai akhirnya, tibalah keduanya di sebuah rumah kosong di perumahan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Mereka ini sempat jalan dari Cinere karena mereka itu kan nyasar," kata Iskandar saat dihubungi detikcom, Kamis (5/11/2020).
Tidur 3 Hari di Rumah Kosong
Kedua korban kemudian tidur di rumah kosong itu selama tiga hari. Selama itu, kedua korban bertahan di rumah kosong menggunakan sisa uang pemberian dari pelaku tersebut untuk membeli makanan.
"Mereka cerita itu sempat beli makanan di Indomaret, Alfamart, ya," imbuh Iskandar.
Sampai akhirnya mereka ditemukan oleh petugas sekuriti perumahan pada Rabu (4/11) lalu. Kedua korban ditemukan sedang menangis. Kepada sekuriti, mereka menceritakan kejadian yang menimpanya.
Sekuriti kemudian menghubungi Polsek Ciledug. Polisi kemudian menyelamatkan keduanya.
"Pas ditemukan dan dibawa ke kantor kita, memang kita kasih makan lahap ya, memang seperti kelaparan," ujar Iskandar.
Korban Divisum
Di kantor polisi, kedua korban menceritakan kejadian yang dialaminya. Polisi juga melakukan visum untuk mendalami apakah korban mengalami kekerasan seksual.
"Dari kita sudah lakukan visum sejauh ini belum ada tanda-tanda kekerasan ya. Sejauh ini dari tampilan fisik belum ada, tapi kalau dari hasil visum kita masih tunggu hasil dari rumah sakit," sebut Iskandar.
Pelaku bernama Rizki sendiri kini telah teridentifikasi oleh polisi. Menurut Iskandar, pihaknya telah berkoordinasi dengan polisi di wilayah Depok dan Bekasi untuk mendalami kemungkinan pelaku kerap melakukan upaya eksploitasi lewat aplikasi MiChat. Untuk diketahui, korban kenal pelaku via aplikasi MiChat.
"Itu makanya masih kita dalami. Saya kasih tahu ke pihak Reskrim, dari Reskrim juga ngasih tahu ke jajaran ke wilayah Bekasi dan Depok apakah pelaku ini kerap beroperasi di wilayah sana," pungkas Iskandar.
Kedua korban telah dipulangkan ke orang tua masih-masing. Kasus ini masih diselidiki polisi.
Pelaku Diawasi
Kapolsek Cilandak Kompol Iskandar mengatakan dugaan eksploitasi itu belum terjadi. Meski begitu, pihaknya berkoordinasi dengan Polres Metro Bekasi Kota dan Depok untuk mengawasi pelaku.
"Kalau dari saya lihatnya tindak pidana itu belum terjadi, tapi memang orang ini harus diawasi. Dari Reskrim sudah saya informasikan buat koordinasi ke Depok sama Bekasi untuk lebih di-profiling (pelaku) lebih lanjut," kata Iskandar saat dihubungi detikcom, Kamis (5/11/2020).
Iskandar menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan Polres Metro Bekasi Kota dan Depok untuk mendalami indikasi pelaku tergabung dalam sindikat penjualan orang.
"Itu makanya masih kita dalami. Saya kasih tahu ke pihak Reskrim, dari Reskrim juga ngasih tahu ke jajaran ke wilayah Bekasi dan Depok, apakah pelaku ini kerap beroperasi di wilayah sana," terang Iskandar.
Lebih lanjut Iskandar mengatakan pihaknya belum sampai pada proses mengejar pelaku karena dugaan eksploitasi itu belum terjadi. Meski begitu, pelaku akan terus dipantau polisi.