Seorang laki-laki bernama Rizki diduga hendak mengeksploitasi 2 remaja putri asal Kota Bekasi. Laki-laki tersebut saat ini dalam pengawasan polisi.
Kapolsek Cilandak Kompol Iskandar mengatakan dugaan eksploitasi itu belum terjadi. Meski begitu, pihaknya berkoordinasi dengan Polres Metro Bekasi Kota dan Depok untuk mengawasi pelaku.
"Kalau dari saya lihatnya tindak pidana itu belum terjadi, tapi emang orang ini harus diawasi. Dari Reskrim sudah saya informasikan buat koordinasi ke Depok sama Bekasi untuk lebih di-profiling (pelaku) lebih lanjut," kata Iskandar saat dihubungi detikcom, Kamis (5/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iskandar menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan Polres Metro Bekasi Kota dan Depok untuk mendalami indikasi pelaku tergabung dalam sindikat penjualan orang.
"Itu makanya masih kita dalami. Saya kasih tahu ke pihak Reskrim, dari Reskrim juga ngasih tahu ke jajaran ke wilayah Bekasi dan Depok, apakah pelaku ini kerap beroperasi di wilayah sana," terang Iskandar.
Lebih lanjut, Iskandar mengatakan pihaknya belum sampai pada proses mengejar pelaku karena dugaan eksploitasi itu belum terjadi.
"Kalau dari kita kan tidak ada tindak pidana ya karena orang hilang lalu kita temukan. Cuman kalau misalnya ada informasi dari polisi wilayah lain pasti nanti kita bantu untuk lakukan pencarian," tutur Iskandar.
"Untuk pengejaran bukan hanya kita aja, tapi kita juga sudah memeriksa korban dan saksi yang nemuin, lalu cek visum. Nanti dari situ kita koordinasikan jadi kalau nanti dari polisi lain ada data kalau pelaku ini sering melakukan tindak pidana atau DPO pasti kota kerja sama, kita berikan datanya," sambung Iskandar.
Seperti diketahui, kedua korban meninggalkan rumah sejak Minggu (1/11). Mereka pergi naik taksi online yang dipesan oleh terduga pelaku bernama Rizki.
Kedua korban mengaku mengenal Rizki melalui aplikasi Mi Chat. Korban kemudian dibawa oleh Rizki ke sebuah hotel di wilayah Margonda, Depok.
Saat hendak dibawa ke dalam penginapan, keduanya menolak hingga petugas sekuriti curiga. Terduga pelaku kemudian memberi uang Rp 50 ribu kepada kedua korban sebelum akhirnya melarikan diri.
Kedua korban kemudian pergi menaiki angkot. Namun karena tidak mengetahui jalan keduanya sempat tersasar hingga akhirnya ditemukan di sebuah rumah kosong di Lebak Bulus pada Rabu (4/11) sore.