Ragam Reaksi Kebon Sirih Saat Anies Ingin Banjir Surut 6 Jam

Round-Up

Ragam Reaksi Kebon Sirih Saat Anies Ingin Banjir Surut 6 Jam

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 06 Nov 2020 05:50 WIB
Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan digelar di Jakarta. Ratusan personel gabungan pun mengikuti apel yang diselenggarakan untuk menghadapi musim hujan itu
Anies saat apel kesiapsiagaan / Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Target baru Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang ingin banjir di Ibu Kota surut dalam tempo 6 jam menuai beragam reaksi. Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta angkat bicara.

Target itu disampaikan Anies di sela-sela apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan di lapangan Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Rabu, 4 November 2020.

Awalnya, Anies menyebut indikator suksesnya penanganan banjir antara lain tidak adanya korban. Anies pun menargetkan, ketika hujan deras turun, genangan dapat surut dalam waktu 6 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bila hujan di atas 100 mm seperti awal tahun lalu terjadi hujan 377 mm, maka tanggung jawab kita adalah, ini saya sampaikan sebagai arahan, ada dua indikator suksesnya, satu tidak ada korban, semua warga selamat. Dua, genangan harus surut dalam 6 jam," kata Anies.

"Ini bila curah hujan di atas kapasitas sistem drainase kita. Seluruh unsur bersiaga di sini. Insyaallah Jakarta bisa terbebas dari banjir, dan bila terjadi curah hujan yang amat lebat, kita bisa segera surut dalam waktu kurang dari 6 jam," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, pihaknya telah menyiapkan protokol COVID-19 dalam penanganan banjir. Anies mengatakan rata-rata kapasitas sistem drainase di Jakarta adalah 100 mm per hari. Bila curah hujan di bawah itu, Anies menyebut tidak boleh terjadi banjir.

Anies menyatakan apel kesiapsiagaan ini bertujuan mengingatkan semua unsur agar siap menghadapi musim hujan.

Target Anies menuai respons beragam dari Kebon Sirih. Anggota Dewan ada yang mengkritik tajam dan ada pula yang memberi apresiasi kepada Anies. Simak kata mereka di halaman selanjutnya.


Golkar: Kelamaan, Harusnya 1 Jam Surut

Fraksi Golkar DPRD DKI menilai 6 jam untuk banjir di Jakarta surut adalah waktu yang cukup lama.

"Kelamaan, targetnya seharusnya tidak ada genangan kalau pun ada genangan, 1 jam surut," ujar Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI, Basri Baco kepada wartawan, Rabu (4/11/2020).

Menurutnya, bila genangan surut dalam waktu 6 jam artinya ada yang tidak beres dengan drainase di Jakarta. Selain itu, nilai kerugian masyarakat juga akan tingggi jika banjir surut dalam waktu 6 jam.

"Kalau 6 jam itu namanya kerendam karena drainase kita tidak beres, tidak pernah dipikirkan baik-baik. Kerugian warga Jakarta makin banyak kalau banjir 6 jam baru surut," imbuh Basri.

Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta mesti belajar banyak dari pakar soal banjir. Basri justru menyinggung soal gengsi Pemprov DKI Jakarta.

"Pada malas belajar sama yang paham ngatasi banjir sih. Rela korbankan rakyat demi gengsi," ucap Basri.

PKS Apresiasi Target Anies

Anggota Fraksi PKS DPRD DKI, Abdul Aziz, mengapresiasi target Anies itu.

"Saya apresiasi pernyataan gubernur tersebut, ini adalah sebuah langkah maju karena sudah ada definisi target dan KPI (key performance indicator) yang jelas dari sisi waktu untuk penanganan masalah banjir di Jakarta," kata Aziz kepada detikcom, Rabu (4/11/2020).

Menurut Aziz, sebuah target sejatinya harus mempunyai 2 kriteria, yakni measurable atau terukur, lalu challenging atau menantang.

"Dan saya lihat kedua hal itu sudah ada di pernyataan gubernur tersebut," imbuh Aziz.

Aziz berharap target Anies dapat terealisasikan. Ia juga berharap target genangan surut dalam 6 jam tak hanya jadi slogan kosong.

"Saya berharap target ini tidak hanya menjadi slogan kosong dan mampu dibuktikan di lapangan. Semoga tercapai moto gubernur, maju kotanya, bahagia warganya," ungkapnya.

Begini Cara Anies Bikin Banjir Surut 6 Jam

Anies punya cara membuat genangan air di Jakarta surut dalam hitungan jam. Ini jawaban Anies.

"Curah hujan tinggi, kita lakukan antisipasi dengan kerukan waduk-waduk itu intensif sekali. Anda bisa saksikan waduk-waduk Jakarta pengerukannya intensif sekali. Kemudian pembersihan semua saluran-saluran itu dilakukan. Ketiga, organisir kegiatan antar instansi pemerintah bila terjadi banjir," ujar Anies di Menara Rajawali, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2020).

Menurut Anies, kapasitas saluran air yang ada di Jakarta hanya dapat menyambung curah hujan sebanyak 100 mm per hari. Namun, pada awal tahun curah hujan biasanya meningkat menjadi 377 mm per hari.

"Kapasitas sistem drainase maksimal 100 mm, karena itu kita sampaikan jajaran bila hujan di bawah 100 mm per hari tidak boleh banjir, karena itu kapasitas kita. Bila di atas itu apalagi bila awal tahun sampai 377 itu 3,5 kali lipat dari kapasitas drainase," katanya.

"Bila itu terjadi ada 2 indikator keberhasilan. Satu, warga selamat, dua, surut kurang dari 6 jam. Jadi kita sekarang sedang antisipasi untuk itu," sambung Anies.

Halaman 2 dari 4
(aan/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads