Saat gowes bareng bersama para duta besar negara Nordik, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melontarkan ide baru. Anies berniat mengubah sepeda yang semula sebagai alat olahraga menjadi transport. Akankah terwujud?
Ide tersebut awalnya terlontar saat Anies bersepeda bersama para duta besar dari negara Nordik. Para duta besar itu berasal dari Denmark, Finlandia, Norwegia, Swedia, serta Uni Eropa. Kegiatan ini dimulai dari Kedutaan Besar Uni Eropa di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Titik akhirnya berada di Menara Rajawali, Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
"Pagi hari ini ikut merasakan merayakan penggunaan sepeda yang lebih masif di Jakarta," ujar Anies di Menara Rajawali, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu mengatakan suasana hujan pagi ini tak menghalangi kegiatan itu. Anies mengaku tak terasa sudah menggowes sejauh 8 kilometer.
"Jadi terima kasih, Dubes, tadi (bersepeda) 8 kilometer, hujan. Tapi tidak terasa," katanya.
Di sela-sela acara itu, Anies mengutarakan niatnya mengubah sepeda sebagai alat olahraga menjadi alat transportasi. Penuturan Anies dapat disimak di halaman selanjutnya.
Ubah Sepeda dari Sport Jadi Transport
Anies mengungkapkan selama ini sepeda dipandang sebagai alat olahraga. Namun pandangan itu harus diubah, di mana sepeda harus dipandang sebagai alat transportasi.
"Selama ini mayoritas memandang sepeda sebagai alat olahraga, sport, harus diubah jadi transport. Nah, ini yang sedang kita kerjakan, dengan adanya infrastruktur itu, harapannya pengemudi sepeda merasa lebih nyaman kalau ada di jalan menggunakan sepeda-sepeda transport," ungkap Anies.
"Terkait rencana membangun jalur sepeda, saat ini sudah terbangun 63 km jalur sepeda. Kita merencanakan membangun sampai 500 km jalur sepeda di Jakarta," jelas dia.
Anies mengatakan saat ini ada 63 km jalur sepeda di Jakarta. Rencananya, Pemprov DKI akan membangun 500 km jalur sepeda.
Menurutnya, dalam beberapa bulan ini terjadi peningkatan jumlah pengguna sepeda. Pemprov DKI Jakarta mencatat, ada peningkatan 10 kali lipat.
"Kita menyaksikan dalam beberapa bulan ini, yang menggunakan sepeda di hari kerja di sekitar Sudirman-Thamrin dihitung oleh Dishub mengalami lonjakan 10 kali lipat. Artinya, kita sudah mulai menyaksikan orang menggunakan sepeda alat transport," terang dia.
PDIP Pesimistis ke Anies: Omongan Saja!
Rencana Anies mengubah sepeda sebagai alat sport menjadi transport ditanggapi pesimistik oleh Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono. Gembong menyebut niat itu hanya omongan Anies semata.
Menurutnya, sarana dan prasarana untuk jalur sepeda saat ini belum memadai. Meski demikian, Gembong mengaku ajakan untuk menjadikan sepeda sebagai alat transportasi merupakan hal yang bagus.
"Soal ajakan untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi bagus aja, namun sarana dan prasarana untuk menunjang beralihnya warga Ibu Kota ke sepeda belum memadai," ujar Gembong kepada wartawan, Kamis (5/11/2020).
"Apalagi dengan cuaca Jakarta yang sangat panas, membuat ketertarikan warga Ibu Kota untuk berpindah ke sepeda, rasanya sangat pesimistis," sambungnya.
Menurutnya, wacana tersebut hanya omongan Anies saja. Mengenai terealisasi atau tidak, Gembong tidak meyakininya.
"Yo ngomong aja, apakah itu nantinya berjalan atau tidak urusan kedua," kata Gembong.
PAN Singgung Kasus Begal
Terkait visi Anies mengubah sepeda dari alat olahraga menjadi alat transportasi, PAN DKI Jakarta menyinggung soal keamanan pesepeda di ibu kota. Secara khusus, PAN mengungkit kasus begal yang sedang ramai.
"Baiknya ada optimalisasi pengamanan, CCTV ditambah, dan mungkin tambah personil. Kewaspadaan dari pengguna juga perlu. Mungkin sebaiknya bersepeda bersama-sama komunitas," ucap Sekretaris Fraksi PAN DKI Jakarta, Oman Rohman Rakinda, saat dihubungi, Kamis (5/11/2020).
Menurut Oman, sesama masyarakat harus saling menjaga agar begal tidak memiliki kesempatan. Selain itu, patroli petugas juga harus ditingkatkan.
"Yang bisa menegah lagi, adalah kepedulian sesama pengguna jalan, juga pejalan kaki. Lebih bagus kalau ada rutin patroli polisi, dan Satpol PP," kata Oman.
Selain soal keamanan, PAN DKI juga menyebut perlu ada beberapa penambahan infrastruktur untuk pesepeda. Sehingga, pesepeda bisa merasa lebih aman bertransportasi di Jakarta.
"Perlu tambah jalur sepeda, tempat parkir sepeda yang aman dan nyaman. Dishub segera bergerak, terutama untuk menyambung jalur moda transportasi umum seperti MRT, LRT, Commuter Line ke pusat perkantoran dan pusat-pusat bisnis. Bike sharing perlu terus diperbanyak titiknya," katanya.
Meski masih memiliki kekurangan, PAN mengapresiasi niat dari Anies Baswedan untuk mengajak masarakat bersepeda. Kontur jalanan di Jakarta yang tak banyak tanjakan cocok untuk sepeda.