Bareskrim Deteksi Dini Ajakan Aksi Boikot Produk Prancis di Medsos

Bareskrim Deteksi Dini Ajakan Aksi Boikot Produk Prancis di Medsos

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 04 Nov 2020 19:06 WIB
Karopenmas Divis Humas Polri Brigjen Awi Setiyono
Brigjen Awi Setiyono (Foto: dok. Divisi Humas Polri)
Jakarta -

Setelah munculnya pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron, ramai soal boikot hingga sweeping produk Prancis. Polri mengantisipasi ajakan aksi boikot produksi Prancis di media sosial (medsos).

"Terkait dengan ajakan boikot produk Prancis itu yang menjadi bahan masukan kepolisian untuk melaksanakan langkah-langkah lebih lanjut. Jadi Polri, pimpinan Polri telah memerintahkan jajaran, khususnya jajaran Bareskrim, (untuk) deteksi dini dan deteksi aksi-aksi berkaitan dengan ajakan-ajakan yang ada di medsos, termasuk ajakan-ajakan boikot," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/11/2020).

Awi menuturkan pihaknya menyiapkan sejumlah langkah pengamanan terkait seruan boikot produk Prancis yang ada di tengah masyarakat. Apabila dimungkinkan, Polri akan menempatkan para personel kepolisian di tempat-tempat strategis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama dalam koridor hukum, kita yang akan pantau, kita yang akan amankan. Namun, kalau memang sudah siap untuk langkah-langkah pengamanan berikutnya, kalau perlu, kita sudah siapkan cadangan-cadangan kekuatan ditempatkan di tempat-tempat strategis untuk memantau itu, didampingi, itu juga pimpinan Polri memerintahkan," jelas Awi.

"Kita sama-sama sedang berkoordinasi, beberapa daerah juga telah menyiapkan kekuatan-kekuatan cadangan-cadangan apabila sewaktu-waktu digerakkan pada perkembangan situasi yang tidak kita inginkan," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, Polri pun melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat terkait boikot dan sweeping produk Prancis. Tujuannya untuk mencegah adanya aksi-aksi pemboikotan yang bersifat main hakim sendiri.

"Penggalangan kepada tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama untuk meredam terkait dengan aksi-aksi yang tentunya yang untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau main hakim sendiri itu," ungkapnya.

Sebelumnya, pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang Islam berujung seruan boikot produk Prancis. Seruan ini juga sampai ke Indonesia.

Seruan itu tak hanya merugikan Prancis, tapi juga para pelaku usaha yang sudah telanjur membeli produk-produk Prancis dan menjajakannya di ritel. Seperti apa kerugian pelaku usaha? Simak di halaman selanjutnya.


Asosiasi Pengusaha Ritel seluruh Indonesia (Aprindo) menyerahkan keputusan pada masing-masing konsumen apakah mau mengikuti seruan boikot tersebut ataupun tidak.

"Menyoal produk asal Prancis yang ada, kami menghormati keputusan konsumen apakah akan membeli atau tidak atas produk dari Prancis yang dijual di gerai ritel modern. Karena merupakan hak pilihan dan keputusan konsumen atau individu yang menentukan dalam berbelanja," ujar Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey kepada detikcom, Rabu (4/11/).

Tindakan sweeping ini sudah dilakukan oleh sejumlah pihak. Salah satunya Gerakan Pemuda Islam melakukan sweeping terhadap produk-produk Prancis di sebuah minimarket di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Massa membeli produk tersebut, lalu membakarnya.

Aksi sweeping ini sebagai bentuk kecaman atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron soal Islam. Seperti dilansir dari CNN Indonesia TV, Rabu (4/11), peristiwa itu terjadi pada Selasa (3/11) sore. Para pemuda tampak masuk ke sebuah minimarket, lalu mencari produk-produk asal Prancis.

Beberapa produk yang dibeli antara lain air mineral, susu, hingga pembersih muka. Setelah mereka membayar di kasir, produk itu kemudian dibuang di depan minimarket. Ada juga yang dibawa ke markas GPI di Menteng, Jakarta Pusat, dan kemudian dibakar bersama poster bergambar Presiden Macron.

Halaman 3 dari 2
(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads