Teks berita adalah teks yang melaporkan kejadian, peristiwa, atau informasi mengenai sesuatu yang telah atau sedang terjadi. Penyampaian berita bisa dilakukan secara lisan yang sering kita dengar dan lihat di televisi.
Selain itu, ada juga penyampaian berita secara tulisan. Model ini dapat kita baca di media online dan cetak.
Dalam buku berjudul 'Yuk, Ungkap Idemu Melalui Teks Persuasi hingga Teks Tanggapan' oleh Minarni Try Astuti disebutkan beberapa hal tentang Teks Berita:
Struktur Teks Berita
Ada beberapa struktur yang membangun teks berita. Stuktur teks berita tersebut merupakan struktur yang membangun teks sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Struktur teks berita terdiri dari:
1. Judul (headline)
Judul merupakan kata kunci yang mewakili keseluruhan berita. Pada teks berita judul biasanya memuat tentang apa kejadian yang dibahas atau disampaikan.
Bagian ini harus dibuat semenarik mungkin sehingga pembaca tertarik untuk membaca berita itu.
Judul juga merupakan bagian terpenting dari berita. Hal ini karena sebelum masuk pada isi berita, pembaca akan melihat judul berita terlebih dulu.
2. Teras (Lead)
Teras atau lead berita adalah bagian yang sangat penting dari berita. Di dalam teras berita terangkum inti dari keseluruhan isi berita.
Setiap lead juga ditulis untuk menarik pembaca melihat lebih lanjut isi berita.
3. Tubuh (Body)
Bagian ini merupakan inti dari teks berita. Tubuh berita merupakan kelanjutan isi berita yang dapat memberitahukan secara lebih rinci tentang keseluruhan peristiwa atau informasi yang diberitakan.
Teks berita memiliki ciri khas yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Teks berita memiliki unsur-unsur berita di dalamnya.
Unsur-unsur teks berita ini disebut juga pokok-pokok informasi. Untuk mengetahui unsur-unsur berita, kamu dapat menggunakan rumus 5W1H (what, who, where, when, why, how). Dalam bahasa Indonesia, unsur-unsur berita terangkum dalam Adiksimba (Apa, Di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana).
Pada berita, unsur-unsur berita ditempatkan pada bagian kepala berita dan tubuh berita. Adapun susunan dari unsur-unsur berita itu bervariasi, misalnya ada yang didahului dengan pernyataan apa, tetapi juga ada yang didahului pertanyaan kapan. Pertanyaan bagaimana biasanya terletak pada tubuh berita.
Teks berita memiliki ciri khas dalam aspek kebahasaannya, yaitu penggunaan konjungsi temporal (misalnya sejak, kemudian, awalnya, akhirnya), fungsi keterangan waktu, kalimat langsung, dan bahasa Indonesia yang baku. Dalam teks berita haruslah menggunakan bahasa Indonesia yang baku agar berita yang disampaikan tidak bermakna ambigu atau bermakna ganda.
Contoh Teks Berita:
UU 11/2020 Cipta Kerja Diwarnai Salah Ketik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandatangani omnibus law UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Namun UU itu diwarnai salah ketik.
Penandatanganan dilakukan pada Senin (2/11/2020). Jumlah halaman di UU ini adalah 1.187 lembar.
Nah, salah ketik terjadi di halaman 6 Pasal 6 tentang Peningkatan Ekosistem Investasi dan Kegiatan Berusaha.
Ditulis bahwa Pasal 6 itu merujuk ke Pasal 5 ayat (1) huruf a. Namun tidak ada 'ayat (1) huruf a' di dalam Pasal 5.
Halaman 6 UU Cipta Kerja Pasal 6 berbunyi:
Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a meliputi:
a. penerapan Perizinan Berusaha berbasis risiko;
b. penyederhanaan persyaratan dasar Perizinan Berusaha;
c. penyederhanaan Perizinan Berusaha sektor; dan
d. penyederhanaan persyaratan investasi.
Lalu apa bunyi Pasal 5 ayat 1 huruf a?
Pasal 5 ayat 1 huruf a tidak ada. Sebab, Pasal 5 adalah pasal berdiri sendiri tanpa ayat. Pasal 5 berbunyi:
Ruang lingkup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputi bidang hukum yang diatur dalam undang-undang terkait.