Seorang pria membuat heboh pengendara di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Ia memanjat tiang rambu penunjuk jalan untuk memasang sejumlah spanduk.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (2/11/2020) pagi, bersamaan dengan adanya agenda demo di Patung Kuda dan Kedubes Prancis, Jakarta Pusat. Aksi pria itu membuat lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman macet total.
Kejadian ini membuat polisi hingga Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Pusat turun ke jalan. Proses evakuasi cukup lama, karena petugas mesti melakukan negosiasi terlebih dahulu dengan pria itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasudin PKP Jakarta Pusat Asril mengatakan, pria itu naik ke rambu penunjuk jalan untuk memasang spanduk. Ada 3 buah spanduk yang dipasang oleh pria tersebut.
"Ada 3. (Isi spanduk) saya nggak tahu, itu ranah polisi," kata Asril saat dihubungi wartawan, Senin (2/11/2020).
Asril menyebut pihaknya bersama polisi di lokasi membutuhkan waktu yang cukup alot untuk membujuk pria tersebut agar turun.
"Iya habis nego-nego buat turun terus dibawa ke Polsek Tanah Abang," pungkas Asril.
Dalam gambar yang viral, salah satu spanduk tersebut berisi 'Ayo Mari Kita Jihad Suci di Jalan Allah'. Pria itu berdiri sambil memegang bendera Merah-Putih.
Berikut 3 fakta pria pemasang spanduk tersebut: (Lihat di halaman berikutnya)
Bikin Macet
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB pagi tadi. Saat itu Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Hari Purnomo sedang melintas di lokasi untuk menuju ke lokasi aksi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.
Di perjalanan, di Jalan Jenderal Sudirman, Hari melihat kemacetan. Ia turun untuk mengecek kemacetan itu dan melihat ada pria yang naik ke atas rambu penunjuk jalan.
"Kalau awalnya saya nggak begitu tahu bagaimana, soalnya saat saya lewat situ di Jalan Sudirman mau ada persiapan pengamanan unjuk rasa di Patung Kuda ya saya lewat kok macet sekali. Sesampainya saya ke lokasi oh ternyata ada orang yang tidak begitu dikenal naik di atas tiang rambu VMS, terus saya lihat di situ sudah banyak petugas, tapi belum ada yang melakukan negosiasi untuk menurunkan yang bersangkutan," beber AKBP Hari Purnomo.
Kejadian itu menjadi tontonan pengendara yang melintas sehingga mengakibatkan kemacetan. Hari pun berinisiatif untuk naik ke atas dan membujuk pria itu.
Awalnya, pria itu tidak mau menuruti arahannya. Hari pun bernegosiasi dengan pria itu di atas papan tersebut selama sekitar setengah jam.
"Ah....bisa hampir 30 menit itu karena orangnya berpindah-pindah. Tadinya kan di pojok kiri, terus saya naik saya memberanikan diri ke tengah, nah dia geser ke tengah. Itu kan geser cukup lama ya. Setelah kita berdua sama-sama di tengah, di situ saya lakukan negosiasi dengan pendekatan-pendekatan humanis," sambungnya.
Diajak Ngopi
AKBP Hari Purnomo menyebut, ia berhasil mengevakuasi pria itu setelah setengah jam kemudian. Apa yang membuat pria itu akhirnya mau turun dari tiang rambu setinggi sekitar 3,5 meter itu?
"Simpel, obrolan-obrolan ringan saja. Saya lihat kan beliau orang tua, mungkin belum sarapan, belum ngopi sehingga saja ajak ngobrol ringan aja," kata AKBP Hari Purnomo kepada detikcom, Senin (2/11/2020).
"Saya bilang 'Ayo Pakdhe, kita turun yuk, kita sarapan, kita ngopi'. 'Jangan naik-naik, nanti jatuh' dan seterusnya. Intinya obrolan ringan aja yang bisa menyentuh hatinya.
Tapi awalnya tidak tiba-tiba nurut ya," sambungnya.
Hari mengatakan, proses evakuasi itu berlangsung selama 30 menit. Selanjutnya, pria itu diamankan ke Polsek Tanah Abang.
"Setelah itu yang bersangkutan saya serahkan ke Polsek. Setelah itu saya kemudian fokus untuk mengatur lalu lintas karena itu jam-jam kerja kan ya,"imbuhnya.
Tak Terafiliasi Kelompok Tertentu
AKBP Hari Purnomo menyebut, pria pemasang spanduk tersebut tidak terafiliasi kepada sebuah kelompok massa tertentu. Hari menduga, aksi tersebut merupakan solo aksi pelaku.
"Iya, tapi yang saya lihat itu atas nama pribadi dia aja ya, tidak berafiliasi dengan kelompok-kelompok tertentu," katanya.
Meski begitu, ia menyerahkan penyidikan ke Polsek Tanah Abang.
"Tapi proses pendalaman kan ada di Polsek ya," ucapnya.
Saat ini pelaku masih diperiksa di Polsek Tanah Abang. Belum diketahui motif pria tersebut memasang spanduk di rambu tersebut.
Proses evakuasi tersebut berlangsung selama 30 menit. Pria tersebut kemudian diserahkan ke Polsek Tanah Abang.