Demo di Kedubes Prancis Usai, Massa FPI Bubarkan Diri

Demo di Kedubes Prancis Usai, Massa FPI Bubarkan Diri

Sachril Agustin - detikNews
Senin, 02 Nov 2020 16:42 WIB
Kondisi di Jalan MH Thamrin Setelah Massa FPI Bubar
Kondisi di Jalan MH Thamrin Setelah Massa FPI Bubar (Sachril/detikcom)
Jakarta -

Aksi yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dan organisasi masyarakat (ormas) lainnya di Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis, Jakarta Pusat (Jakpus), telah selesai. Massa membubarkan diri.

Pantauan detikcom, Senin (2/11/2020) pukul 16.04 WIB, unjuk rasa yang dilakukan di Kedubes Prancis ini selesai setelah massa mendengar orasi dari menantu Habib Rizieq Syihab, Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Al Attas. Mobil komando pun beranjak meninggalkan lokasi usai Hanif berbicara. Mobil komando pergi ke arah Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Kondisi di Jalan MH Thamrin Setelah Massa FPI BubarMassa FPI Bubar (Sachril/detikcom)

Massa pun membubarkan diri ke berbagai arah. Ada yang pergi meninggalkan lokasi ke Jalan MH Thamrin arah Patung Kuda Arjuna Wiwaha atau ke Jalan Wahid Hasyim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto meminta massa pulang dengan hati-hati dan tertib. Selain itu, ada prajurit marinir yang membentuk barisan untuk melakukan pengamanan.

Sementara itu, petugas Dinas Kehutanan mulai membersihkan sampah sisa demo. Saat ini aparat sedang membuka pagar kawat berduri di Jalan MH Thamrin. Kendaraan belum dapat melintas.

ADVERTISEMENT

Simak halaman berikutnya soal orasi dari Habib Hanif terkait pemenggalan guru di Prancis.


Sebelumnya, perwakilan massa secara bergantian menyampaikan orasi di atas mobil komando. Salah satunya Habib Hanif, yang menyebut pemuda yang memenggal kepala gurunya di Prancis sebagai pahlawan.

"Saudara-saudara, yang pertama ingin saya sampaikan pada kesempatan kali ini, di Prancis ada seorang anak muda, yang marah karena gurunya memperlihatkan karikatur Rasulullah. Gurunya menghina Rasulullah, dan negara mendiamkan penghinaan tersebut. Akhirnya anak muda tersebut marah, Saudara. Saking marahnya anak muda tersebut, apa yang dia lakukan, dia tebas pala gurunya," ujar Habib Hanif.

"Sudahlah, saya nggak peduli. Dunia maya bilang anak muda itu teroris, saya tidak peduli. Apa yang mereka katakan, Saudara, tapi kami umat Islam, anak muda itu adalah pahlawan, Saudara. Allahu akbar, betul," teriak Habib Hanif.

Dia mengatakan seluruh umat Islam harus membela Nabi Muhammad SAW. Hanif pun menyinggung soal karikatur yang diperlihatkan guru sejarah Samuel Paty.

"Kemudian yang kedua, ada yang mengatakan itu kan cuma karikatur. Kan kita nggak tahu muka Nabi. Itu yang digambar karikatur, bukan Nabi. Umat Islam nggak perlu tersinggung, yeee, kecebong pasir! Sudah! Yang namanya karikatur kalau sudah ditulis di bawahnya diidentikkan dengan seseorang, berarti itu menghina, Saudara, betul," ucap Hanif.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads