Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Agung Suprio menaruh harapan besar di 2022. Dia mengatakan transformasi dari televisi analog menjadi digital akan terjadi jika tak ada kendala.
"Analog switch off (ASO). Undang-undang Omnibus law, atau Undang-undang Cipta Kerja atau atau UU Ciptaker, menulis di dalam salah satu pasalnya tentang ASO di 2022," kata Agung dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI 2020 via Zoom Meeting, Senin (2/11/2020).
"Sekarang kita masih menggunakan TV analog. Di 2022 kalau tidak ada aral melintang, kita akan bertranformasi menjadi TV digital," sambung Agung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung menyebut TV digital akan menyajikan tayangan dengan kualitas gambar lebih jernih. Agung melanjutkan, jangkauan siar TV digital lebih merata.
"TV digital itu TV yang dapat dinikmati secara jernih, tidak banyak gangguan dan persebarannya akan merata di seluruh Indonesia. Di era baru nanti, akan banyak TV-TV digital bermunculan. Jadi semangat diversifikasi," ujar Agung.
Agung mengungkapkan perkembangan teknologi di Indonesia saat ini tertinggal jauh dengan negara-negara lain. Contohnya, imbuh Agung, Indonesia masih menggunakan jarinagn internet 4G sementara negara lainnya sudah menggunakan 5G.
"Dengan ASO itu pula maka Indonesia akan memiliki bonus digital yang akan dibuat untuk internet. Bangsa kita sangat ketinggalan dalam hal teknologi karena kita tidak ASO sejak lama," ungkap Agung.
"Di negara tetangga, di banyak negara, mereka sudah 5G, kita masih 4G. Saya berharap di 2022, kita bisa melakukan ASO dan KPI terlibat di dalamnya," tandas Agung.
(aud/van)