Anggota HOG SBC Hanya Ancam Tembak TNI, Tak Ditemukan Senjata Api

Anggota HOG SBC Hanya Ancam Tembak TNI, Tak Ditemukan Senjata Api

Farih Maulana Sidik - detikNews
Senin, 02 Nov 2020 08:41 WIB
Viral anggota TNI dikeroyok anggota Harley yang konvoi di Bukittinggi (Screenshot Video Viral)
Viral anggota TNI dikeroyok anggota Harley yang konvoi di Bukittinggi. (Screenshot Video Viral)
Jakarta -

Sempat terjadi teriakan ancaman menembak yang dikeluarkan oleh anggota Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC) saat mengeroyok dua prajurit TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat. Polisi tidak menemukan senjata api dibawa oleh pelaku pengeroyokan.

"Karena kan di situ kalau keterangan korban 'saya udah ngaku, udah udah berhenti, saya dari anggota kodim'. Nah, di situlah keluar bahasa itu karena kaget tahu itu anggota tentara di situ keluar bahasa 'saya tembak kamu nanti' kan," kata Kasat Reskrim Polres Bukittinggi AKP Chairul Amri Nasution kepada wartawan, Minggu (1/11/2020).

Lebih jauh, Chairul mengatakan polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap semua anggota klub Harley itu. Nada ancaman 'saya tembak' itu ternyata hanya gertakan, karena dari pemeriksaan polisi tak menemukan adanya senjata api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi begini setelah diperiksa semua identitasnya tidak ada yang bawa, tidak ada anggota di situ. Kemudian di situ juga kita telah periksa barang bawaannya, tidak ada yang bawa senjata," katanya.

Soal motif, Chairul menyebut tersangka tidak terima ditegur sehingga terjadi cekcok dan berakhir dengan pengeroyokan anggota TNI.

ADVERTISEMENT

"Jadi begini untuk terkait motif mungkin pengendara moge ini, Harley ini tidak terima ditegur. Mungkin itu motifnya tidak terima ditegur," ujarnya.

Chairul mengatakan polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan menganalisis berbagai video terkait pengeroyokan itu. Menurutnya, para pelaku secara spontan mengeroyok korban lantaran tak terima ditegur karena sikap arogan ketika mengendarai moge.

"Kalau kita kan berdasarkan rekaman video dan keterangan saksi-saksi yang ada. Langsung aja spontanitas, begitu kelihatan menghampiri langsung diini (dikeroyok)," ujarnya.

Menurutnya, ketika dikeroyok, Serda M Yusuf dan Serda Mistari meminta penganiayaan terhadap mereka dihentikan dan mengaku bahwa mereka anggota TNI. Namun, kata Chairul, para pelaku malah melakukan ancaman dengan ucapan 'saya tembak'.

Dalam peristiwa ini, polisi telah menetapkan empat orang sebagai tersangka terkait kasus pengeroyokan prajurit TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat. Mereka merupakan anggota Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC).

Tersangka itu berinisial HS alias A (48), JAD alias D (26), MS (49) dan B (18). Mereka diduga ikut mengeroyok Serda M Yusuf dan Serda Mistari. Keempatnya telah ditahan di Rutan Polres Bukittinggi.

"Tadi malam saya tentukan tersangka lagi dua (orang). Jadi total tersangka 4 semuanya," ujar Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara saat dihubungi, Minggu (1/11).

Kasus ini mencuat setelah video yang menunjukkan 2 prajurit TNI jadi korban pengeroyokan rombongan klub Harley-Davidson viral di medsos. Di dalam video, terlihat pengeroyokan terjadi di sebuah halaman ruko.

Disebutkan, penganiayaan terhadap dua prajurit TNI berpangkat serda itu terjadi pada Jumat (30/10), sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu kedua prajurit TNI tengah melintas di Jalan Hamka, Guguk Panjang, Bukittinggi.

Kedua prajurit TNI yang berboncengan tersebut menepikan kendaraan mereka saat konvoi moge melintas. Ternyata ada rombongan konvoi yang tertinggal dan mengendarai motor secara arogan hingga membuat sepeda motor dua anggota TNI ke luar bahu jalan.

Singkat cerita, terjadi cekcok mulut saat prajurit TNI menyetop dan menanyakan maksud konvoi moge itu memotong jalannya. Akhirnya terjadi pemukulan terhadap kedua prajurit TNI yang berdinas di Kodim 0304/Agam.

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah orang berjaket kulit dan celana jins mengeroyok prajurit TNI yang berpakaian bebas. Polisi yang ada di lokasi sempat melerai, tapi oknum anggota moge tetap menyerang prajurit TNI yang sudah dalam posisi tertidur meringkuk.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads