Tawarkan Bantuan ke Turki, Prancis Dinilai Ambil Hikmah dari Momentum Gempa

Tawarkan Bantuan ke Turki, Prancis Dinilai Ambil Hikmah dari Momentum Gempa

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Minggu, 01 Nov 2020 06:52 WIB
Erdogan, Macron dan kontroversi kartun Nabi Muhammad: Turki serukan boikot produk Prancis
Presiden Turki, Erdogan dan Presiden Prancis, Macron (Foto: BBC World)
Jakarta -

Pemerintah Prancis menawarkan bantuan kemanusiaan kepada Turki usai peristiwa gempa bumi yang mengguncang laut Turki dan Yunani kemarin. Prancis dinilai berusaha mengambil hikmah dari gempa atas tawaran tersebut.

"Prancis berusaha mengambil hikmah dari momentum gempa," kata pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Teuku Rezasyah, kepada wartawan, Sabtu (31/10/2020).

"Mengamati keruwetan dalam hubungan bilateral yang sedang terjadi, maka wajar jika Prancis berharap jika niatan baik ini dapat membuktikan ketulusan hati pemerintah dan masyarakat Prancis. Sehingga memperbaiki dan meningkatkan hubungan di tingkat bilateral, regional, dan internasional," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reza mengatakan Prancis akan menggunakan semua langkah diplomatik untuk mengembalikan citra negaranya yang mulai turun akhir-akhir ini. Salah satunya melalui bantuan kemanusiaan kepada Turki yang terdampak gempa.

"Sebagai pihak yang memberikan bantuan, maka Prancis akan menggunakan semua saluran diplomatik dan media internasional untuk mengembalikan citra Prancis yang sedang turun, menjadi citra yang berwibawa, tangguh, dan murah hati," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Lalu bagaimana dengan respons Turki? Reza menilai Turki memerlukan waktu untuk merespons tawaran itu. Simak pada halaman berikutnya.

"Turki memerlukan waktu untuk berpikir. Karena pasti sudah memperkirakan berbagai dampak lanjutan saat bantuan tersebut diberikan. Dikhawatirkan akan keluar pernyataan dari Prancis menyangkut Yunani dan Nagorno Karabakh, yang berpotensi menyudutkan Turki," katanya.

Reza menilai, Turki tidak akan gegabah terkait bantuan itu. Reza juga menyinggung bantuan itu sebaiknya diberikan oleh Uni Eropa.

"Turki tidak akan gegabah menerima bantuan dari Prancis. Akan elok jika Uni Eropa yang menawarkan bantuan tersebut, dengan porsi bantuan Prancis sebagai yang terbesar," tutur dia.

Reza juga berbicara kemungkinan jika Turki menerima bantuan itu. Menurutnya Turki akan memberikan rincian agar bantuan itu tepat guna.

"Seandainya Turki menerima bantuan tersebut, Turki akan memberikan rincian bantuan yang diharapkan. Sehingga bantuan tersebut tepat guna adanya, dengan tetap menghargai hukum nasional Turki, dalam mengatur perlintasan orang, barang, dan jasa," kata dia.

Namun demikian, Reza menilai tawaran dari Prancis kepada Turki itu adalah hal yang wajar dalam hubungan dua negara. Hal itu juga telah diatur dalam Piagam Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).

"Tawaran bantuan Prancis kepada Turki merupakan hal yang wajar dalam hubungan antarbangsa di dunia. Juga sudah diamanahkan dalam Piagam PBB," tuturnya.

Sebelumnya, Pemerintah Prancis menawarkan bantuan kepada Turki dan Yunani setelah gempa bumi dahsyat melanda wilayah Aegea, Turki menewaskan setidaknya 24 orang.

Ungkapan solidaritas Prancis ini disampaikan setelah ketegangan berminggu-minggu antara Prancis dan Turki, yang mencapai puncaknya akhir pekan lalu ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mempertanyakan kesehatan mental Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

"Solidaritas penuh dari Prancis dengan Yunani dan Turki setelah gempa bumi," kata Clement Beaune, Menteri Urusan Eropa dalam cuitan di Twitter. "Kami siap memberikan bantuan yang diperlukan," imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (31/10).

Halaman 2 dari 2
(lir/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads