Polisi mengatakan 2 prajurit TNI, Serda M Yusuf dan Serda Mistari yang dikeroyok klub motor gede Harley Owners Group (HOG) masih dirawat di rumah sakit (RS). Kondisi korban dalam keadaan sadar dan bisa berkomunikasi dengan baik.
"Saat ini masih dalam perawatan di RST (Rumah Sakit Tentara Bukittinggi). (Kondisi) sadar bisa komunikasi baik," ujar Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara, saat dihubungi, Sabtu (31/10/2020).
Dody mengatakan saat ini polisi masih menetapkan dua tersangka dalam kasus pengeroyokan ini. Polisi terus melakukan pemeriksaan kepada saksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara yang terbukti masih dua. Masih didalami keterangan lainnya dan apabila ada tersangka lain akan disampaikan kemudian," kata Dodi.
Diketahui, peristiwa pengeroyokan ini terjadi pada Jumat (30/10) sekitar pukul 17.00 WIB. Kasus bermula dua anggota TNI berpangkat serda menepikan kendaraan mereka saat konvoi moge melintas. Ternyata ada rombongan konvoi yang tertinggal dan mengendarai motor secara arogan hingga membuat sepeda motor dua prajurit TNI keluar dari bahu jalan.
Singkat cerita, terjadi cekcok mulut saat prajurit TNI menyetop dan menanyakan maksud konvoi moge itu memotong jalannya. Akhirnya terjadi pemukulan terhadap dua anggota intel Kodim 0304/Agam.
Polisi sudah menetapkan tersangka dalam kasus ini, simak beritanya di halaman berikut
Tonton juga 'Anggota Geng Harley Keroyok TNI di Bukittinggi':
Polisi menetapkan 2 tersangka dalam kasus ini. Kedua tersangka ditahan di Mapolres Bukittinggi untuk diperiksa lebih lanjut. Selain itu, polisi mengamankan 13 unit moge Harley-Davidson yang ikut dalam konvoi.
Atas peristiwa ini, HOG SBC mengakui ada kekeliruan atas insiden pengeroyokan yang mengakibatkan dua orang prajurit TNI tersebut luka-luka. HOG SBC juga menyampaikan permohonan maaf atas kasus tersebut.
HOG SBC menyatakan menghormati proses hukum oleh kepolisian.
"Kami memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas terjadinya kegaduhan atas kejadian tersebut. Kedua, Kami atas nama HOG SBC, memohon maaf kepada seluruh korban pemukulan yang dilakukan oleh anggota HOG SBC. Ketiga, kami memohon maaf kepada pihak seluruh anggota TNI khususnya Kodim setempat dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat khususnya Kabupaten Bukittinggi," kata Public Relations HOG SBC Epriyanto dalam keterangan yang diterima detikcom, Sabtu (31/10).