Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bercerita perbincangannya dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto soal wilayah perairan Indonesia yang membutuhkan lebih banyak kapal perang. Kepada Prabowo, Megawati berpesan agar memesan kapal perang buatan dalam negeri.
Cerita itu disampaikan Megawati dalam acara virtual Rapat Koordinasi Bidang Kebudayaan DPP & DPD PDIP Se-Indonesia, Sabtu (31/10/2020). Megawati meminta Prabowo untuk mendorong industri pertahanan dalam negeri dengan banyak memesan alutsista seperti dari PT Pindad (Persero) dan PT PAL Indonesia (Persero).
"Aku ngomong sama Pak Prabowo kita berdua jadi ketawa-ketawa. Aku bilang 'alah-alah, mas-mas, mbok disuruh, Pindad sama PAL bikin dulu, buat negeri sendiri ngono lho, pesen kapal ojo (jangan) siji (satu), (tapi) sepuluh'," kata Megawati menirukan lagi pembicaraannya dengan Prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Megawati menilai pengadaan satu kapal perang tidak akan menguntungkan Indonesia. Ia menegaskan Indonesia membutuhkan lebih banyak kapal perang untuk melindungi kedaulatan di wilayah lautan.
"Loh bener kan? Nanti kalau ada yang bully saya. Apa yang jelek, kalau kapal cuma satu, ya enggak ada untung. 10 lebih banyak, silakan, perairan kita perlu kapal," tutur Megawati.
Presiden ke-5 RI ini kemudian berbicara soal cita-cita pemerintah ingin mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim yang kuat. Megawati menyebut TNI membutuhkan lebih banyak lagi alutsista, khususnya untuk menjaga perairan Indonesia.
"Mau menjadi negara dirgantara. Haduh wis ora usah diomongin. Gimana. Itu kan anak-anak yang mau apa namanya, menjadi tentara itu, harus lebih banyak pasti loh," tuturnya.
Megawati tak ingin wilayah perairan Indonesia dijaga dengan kapal yang kurang mumpuni. Ia mengingatkan soal pernyataan ayahnya, sang proklamator, Presiden pertama RI Sukarno soal Indonesia memiliki power yang kuat dalam bidang maritim.
"Kapal perang, bukan kapal, opo itu, kapal nelayan, atau opo, kapal perang gitu loh. kita kan punya penjelajah dulu," sebut Megawati.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong kemandirian Indonesia dalam industri pertahanan. Jokowi bahkan memberi arahan khusus kepada Prabowo soal memajukan industri pertahanan dalam negeri.
Jubir Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan prioritas belanja Kementerian Pertahanan ialah produk dalam negeri. Dahnil merinci Rp 117 triliun alokasi anggaran Kemhan 2020 digunakan sekitar 55 persennya untuk belanja prajurit TNI dan ASN Kemhan-TNI, 20 persen operasional, perawatan alutsista, dan lain-lain
"Kalau bicara belanja Kemhan secara agregat, maka 85 persen dibelanjakan di dalam negeri," kata Dahnil.
Prabowo pun memberikan bukti. Kemenhan banyak membeli alutsista maupun kendaraan taktis (rantis) dari dalam negeri. Prabowo bahkan memesan ratusan rantis yang diberi nama Maung dari Pindad.
Prabowo menegaskan kementeriannya mendukung penuh produk-produk dalam negeri. Prabowo ingin produk dalam negeri bisa mandiri.
"Kementerian Pertahanan akan terus mendukung upaya peningkatan produksi alutsista dalam negeri, serta mendukung program penelitian dan pengembangan, agar nantinya seluruh hasil produksi dalam negeri dapat mandiri secara utuh," kata Prabowo dalam akun Instagram-nya saat membagikan momen dirinya menjajal Rantis Maung.