Kelakuan Begal Payudara yang Diduga Gangguan Jiwa Bikin Geleng Kepala

Round-Up

Kelakuan Begal Payudara yang Diduga Gangguan Jiwa Bikin Geleng Kepala

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 31 Okt 2020 06:09 WIB
A young woman protects herself by hand
Ilustrasi pelecehan seksual terhadap perempuan. (Foto: iStock)
Depok -

Aksi begal payudara kembali menghebohkan warga Kota Depok. Pelaku berinisial SD (25) melakukan pelecehan terhadap dua perempuan di hari yang sama.

Dirangkum detikcom, peristiwa itu terjadi di Beji, Kota Depok pada Rabu (28/10/2020) sekitar pukul 23.00 WIB. Awalnya, pelaku melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan berinisial YO (21).

Saat itu, korban sedang makan di sebuah warung makan di Karet, Beji, Kota Depok. Tiba-tiba datang pelaku dan langsung meremas payudara korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelapor yang sedang makan di warung makan bersama saksi, tiba-tiba pelaku datang dan langsung memegang payudara korban dan melarikan diri," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Wadi Sabani dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (29/10/2020).

ADVERTISEMENT

Perbuatan pelaku bukan sekali itu saja. Di hari yang sama, pelaku juga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di sebuah kosan.

Namun aksi pelaku ini dipergoki warga sekitar. Warga yang geram kemudian mengamankan pelaku dan menyerahkan pelaku ke Polresta Depok.

"Pelapor (korban pertama) menemukan pelaku sudah diamankan warga karena didapati memegang payudara penghuni kosan putri. Setelah itu korban dan pelaku dibawa ke Polres Metro Depok," ungkap Wadi.

Pelaku kemudian diperiksa di kantor polisi. Namun, saat diperiksa polisi, pelaku menunjukkan perilaku aneh.


Diduga Gangguan Jiwa

Polisi menyebut, pelaku begal payudara diduga mengalami gangguan jiwa. Pihak keluarga, disebutnya sudah 'angkat tangan' soal pelaku ini.

"Iya dugaan ada gangguan jiwa. Kata keluarganya juga nakal dan (keluarga) sudah ngelepas juga," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Wadi Saabani saat dihubungi wartawan, Jumat (30/10/2020).

Wadi mengatakan, saat diperiksa polisi, jawaban pelaku kerap melantur. Penyidik pun kesulitan menggali keterangan pria tersebut.

"Orang tua kandungnya juga sudah nggak mau ngurus," katanya.


Buang Air Kecil di Ruangan Penyidik

Selama pemeriksaan, pelaku menunjukkan perilaku aneh. Pelaku disebut polisi, 'mengencingi penyidik' saat diperiksa.

"(Omongannya) nggak nyambung, mencla-mencle. Orang penyidik pun 'dikencingi' kok di situ. 'Saya pengen kencing, saya pengen kencing' katanya," tutur Wadi.

Wadi menambahkan pelaku sempat dua kali memaksa buang air kecil di ruang penyidik ketika menjalani pemeriksaan.

"Iya kencing langsung di situ dia. Dua kali lagi di situ," tutur Wadi.

Dipulangkan ke Keluarga

Setelah mendapat keterangan bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan, polisi akhirnya mengembalikannya ke keluarganya. Di sisi lain, polisi menyebut, korban juga tidak ada yang mau membuat laporan resmi.

"Yang satu sudah kita buatkan laporan, tapi dia nggak mau dia tanda tangan (laporan), nggak mau dia lanjut-lanjut. Sampai kita datangi ke rumahnya nggak mau dianya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Wadi Sabani saat dihubungi wartawan, Jumat (30/10/2020).

"Terus yang korban di kosan sama. Dia kan cuman mampir di kosan temannya aja setelah itu langsung pergi," sambung Wadi.

Polisi kemudian mengembalikan pelaku ke keluarganya. Pelaku juga diduga mengalami gangguan jiwa.

"Kita coba kembalikan (pelaku) ke keluarganya walau keluarganya nggak mau. Kita tetap anterin ke keluarganya," tutur Wadi.

Wadi menyebut, pihak keluarga pelaku sudah angkat tangan soal pelaku ini. Namun, polisi tetap mengembalikan pelaku ke keluarganya untuk menjaga agar tidak berkeliaran.

"Orang tua kandungnya juga sudah nggak mau ngurus. Nah kita ke pamannya. Intinya kita minta keluarganya tanggung jawab supaya dia nggak berkeliaran," tandasnya.

Halaman 2 dari 3
(mei/mei)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads