Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mengatakan Indonesia menyongsong era bonus demografi, dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai tiga perempat dari total penduduk. Keberhasilan Indonesia memanfaatkan bonus demografi akan bergantung pada kualitas generasi muda.
"Untuk itu generasi muda mesti diberikan kemudahan akses untuk memperoleh pendidikan yang bagus supaya kualitas intelektualitasnya meningkat," kata Syarief dalam keterangannya, Jumat (30/10/2020).
Dalam acara Seminar Nasional Kebangsaan MPR RI bertema 'Implementasi Pancasila dan Nilai-Nilai Kebangsaan Untuk Mewujudkan Generasi Indonesia Unggul Di Era 4.0' kerjasama MPR dengan LSM Institute Development Economic and Social (INDEKS) di Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/10), Syarief mengingatkan energi dan semangat anak muda bisa menjurus ke arah negatif jika tidak dikelola dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu, selain diberikan akses ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka juga wajib diberikan pemahaman yang baik seputar nilai-nilai luhur bangsanya seperti Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," ulas Syarief.
Syarief berpesan generasi muda harus menyadari peranannya sebagai harapan bangsa dengan tidak menghabiskan masa mudanya melakukan hal-hal yang destruktif, seperti menggunakan narkoba, melakukan tindakan kriminal dan lainnya.
"Pemuda mesti memanfaatkan keleluasaan akses ilmu pengetahuan juga nilai luhur bangsa dengan belajar, menempa diri secara lebih keras dan serius," ungkap Syarief.
Syarief mengajak seluruh pemuda Indonesia segera berlari cepat berkiprah dan berkontribusi demi bangsa. Menurutnya, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat juga harus turun tangan menjaga dan memperhatikan kaum muda.
"Para Pimpinan dan anggota MPR sendiri juga melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas generasi muda bangsa melalui Sosialisasi Empat Pilarnya. Saya sendiri pribadi menjadikan generasi muda prioritas utama dalam program mulia MPR tersebut," sebut Syarief.
(mul/mpr)