Wali Kota Bogor Bima Arya kembali meninjau sungai Ciliwung bersama Satgas Naturalisasi Ciliwung. Dalam kegiatan tersebut, rombongan yang terdiri dari enam perahu karet ini membersihkan titik-titik penumpukan sampah. Sebanyak 100 karung atau tiga mobil pick-up sampah terkumpul dari susur Ciliwung sepanjang 2 kilometer.
Bima mengatakan kegiatan ini merupakan ekspedisi khusus di saat libur panjang sebagai salah satu langkah antisipasi bencana. Pasalnya, data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat cuaca sedang tidak menentu dan intensitas hujan sangat tinggi, khususnya di akhir pekan ini.
"Yang paling banyak sampah rumah tangga, sampah masker juga banyak. Tapi dominasi sampah styrofoam. Saya sedang mewacanakan membuat kebijakan bagaimana kita melakukan pengaturan penggunaan sampah styrofoam. Kita akan kaji dulu. Setelah kita mengeluarkan kebijakan pembatasan penggunaan sampah plastik, selanjutnya styrofoam," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (30/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat melakukan ekspedisi menyusuri sungai Ciliwung pada Kamis (29/10) itu, Bima menjelaskan meskipun masih terdapat banyak sampah, secara keseluruhan titik penumpukan sampah relatif berkurang.
"Masalahnya lebih banyak sampah yang dibawa dari hulu. Ya tadi itu kebanyakan styrofoam. Ini juga satu program yang sudah rutin dilakukan oleh Satgas Naturalisasi Ciliwung. Relatif sudah lebih berkurang titik sampahnya karena intensitas dari satgas yang rajin turun patroli serta edukasi ke warga," jelasnya.
Selain fokus operasi sampah, Bima bersama rombongan ekspedisi juga melakukan observasi terhadap bangunan-bangunan liar yang berdiri di sempadan sungai.
Terkait hal ini, Bima meminta bantuan aparatur wilayah, yakni camat dan lurah setempat untuk menertibkan bangunan liar karena dapat membahayakan warga dan lingkungan.
"Ada beberapa bangunan liar yang menjorok ke sempadan sungai, memang tidak mudah mengawasi ini tetapi nanti akan ditertibkan oleh aparatur wilayah. Termasuk tadi ada pabrik tahu di pinggir sungai dan limbahnya dibuang ke situ," katanya.
Sebelum melakukan ekspedisi Ciliwung, Bima juga memimpin apel siaga bencana di Lapangan Sempur. Dalam kesempatan itu, Bima menyampaikan arahan dari Presiden RI Joko Widodo, Menko Polhukam dan Gubernur Jawa Barat soal adanya lonjakan mobilitas masyarakat selama masa libur.
"Yang pertama kita antisipasi lonjakan dari warga Jakarta dan sekitarnya yang akan berlibur ke Bogor. Jadi saya minta Dishub, Satpol PP, aparatur wilayah untuk berkoordinasi bersama teman-teman kepolisian untuk memastikan tidak ada titik yang kosong sehingga lalu lintas bisa tetap kita kendalikan," ungkapnya.
Lebih lanjut Bima menyampaikan guna mengantisipasi lonjakan, ia meminta agar seluruh tempat wisata tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, serta memastikan kapasitas yang terisi hanya 50 persen saja.
"Kedua, kita pastikan seluruh tempat tempat tempat wisata, restoran atau cafe mematuhi protokol kesehatan. Saya minta Tim Elang bekerja maksimal dan sigap pastikan 50 persen saja dari kapasitas tempat-tempat itu kalau ada pelanggaran segera ingatkan dan jangan segan untuk menutup langsung tempat tersebut apabila melanggar protokol kesehatan. Berlakukan denda dan sanksi yang sudah kita atur," tambahnya.
Sementara itu untuk menekan penyebaran COVID-19 di Kota Bogor, Bima juga menginstruksikan agar Dinas Kesehatan menjalankan rapid test.
"Untuk Dinkes pastikan juga rapid test kita terapkan, kita jalankan. Ada 3.000 unit rapid test. Di setiap titik lakukan rapid test di Kebun Raya, The Jungle, Stasiun, Terminal, juga restoran semaksimal mungkin. Apabila ada yang terindikasi pastikan untuk segera balik kanan tidak diperkenankan melanjutkan aktivitasnya lalu swab," pungkasnya.
Sebagai informasi, kegiatan peninjauan sungai Ciliwung dimulai dari bawah Jembatan Satu Duit, Warung Jambu, Bogor Utara dan mengarungi lintasan sekitar 2 kilometer menuju Delta di kawasan Sukaresmi, Tanah Sareal.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Deni Wismanto, Kepala BPBD Kota Bogor Priyatna Syamsah, Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra, Camat Tanah Sareal Sahib Khan, Koordinator Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), dan anggota Satgas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor.
Simak juga video 'Tumpukan Sampah di Jalur Pantura Bikin Mata Sepet':