Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama staff khusus Ketua MPR RI Andi Sinulingga, meresmikan desa wisata Pancasila di Desa Ketambe, Kutacane, Aceh Tenggara. Sebelum dibangun, desa ini hanyalah hutan semak yang tak terawat. Banyak juga pohon tumbang akibat longsornya tebing-tebing sungai.
Desa wisata yang dibangun dari swadaya pemuda desa dan dibantu beberapa pihak ini berada di kawasan hutan Leuser yang memberikannya nilai tambah.
"Saya berharap segenap elemen masyarakat dengan sepenuh hati turut berpartisipasi membangun desa wisata ini, tidak hanya demi peningkatan kesejahteraan, melainkan juga demi kelestarian lingkungan dan kawasan," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (29/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut disampaikan Bamsoet saat meresmikan Desa Wisata Pancasila secara virtual dari Bali, Rabu (28/10). Hadir dalam acara peresmian Desa Wisata Pancasila tersebut Ketua DPRD Kabupaten Aceh Tenggara Denny Febrian Roza, Forkopimda, Ketua Konservasi Pengelola Leuser Ketambe Misuardi serta Kepala Desa Bala Lutu Adbandi dan Ketua Pemuda Suhardi dan tokoh masyarakat Desa Balai Lutu Sahudin.
Lebih lanjut, Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan dengan adanya pengembangan potensi desa, maka mau tidak mau desa terbuka bagi masuknya berbagai pengaruh dunia luar, termasuk globalisasi dan kemajuan teknologi. Untuk itu menurutnya, nilai-nilai kearifan lokal harus tetap dijaga dan dilindungi.
"Kita tentunya tidak menginginkan pengembangan potensi desa menjadi pintu masuk atas lunturnya kearifan lokal, tergerusnya semangat kegotongroyongan, dan terkikisnya wawasan kebangsaan, karakter, dan jati diri ke-Indonesiaan," jelas Bamsoet.
Menurut Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini selain menjadi 'lumbung pangan' nasional, desa juga telah tumbuh menjadi sentra perekonomian baru dalam skala UMKM. Pemerintah juga sedang menggalakan program pengembangan potensi desa menjadi desa wisata agro (Dewa), dan desa digital (Dedi).
"Melalui potensi sumberdaya yang dimiliki, didukung peluang pengembangan sektor pertanian dan industri kecil dan menengah yang masih terbuka lebar, saya optimis bahwa para petani dan pelaku UMKM milenial di desa bisa memberikan kontribusi besar dalam mendorong bangkitnya perekonomian nasional, khususnya pasca pandemi COVID-19," terang Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini meyakini bila semakin banyak desa yang berkembang menjadi sentra pertumbuhan ekonomi dan teknologi. Masa depan Indonesia, bukan lagi berada di perkotaan, melainkan berada di pedesaan.
"Slogan 'bekerja di desa, rezeki kota, bisnisnya mendunia', akan menjadi magnet yang menarik minat generasi muda untuk kembali ke desa. Membangun daerahnya dan mengoptimalkan berbagai peluang yang ada," pungkas Bamsoet.
Simak juga video 'Sri Mulyani Ungkap Sistem Syariah Bisa Jadi Sumber Pemulihan Ekonomi RI':