Pedagang di Palembang, Sumatera Selatan, resah karena menerima uang pecahan Rp 50 ribu serta Rp 100 ribu yang merupakan uang palsu. Polisi pun turun tangan menyelidiki peristiwa ini.
"Ini yang kedua kalinya saya mendapatkan uang palsu. Uang palsu ini telah membuat resah," kata salah satu pedagang, Aldo, di Ilir Barat, Rabu (28/10/2020).
Aldo mengatakan uang itu diterima pada September lalu. Beberapa kurir yang rutin mengantar barang dagangannya tiba-tiba menerima pecahan Rp 100 ribu berjumlah 2 lembar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu mereka sampai rumah, ada uang yang mencurigakan. Tidak ada label dari Bank Indonesia, kemarin dapat lagi uang pecahan Rp 50 ribu itu juga sama, palsu," kata pedagang makanan olahan tersebut.
Secara kasatmata, kata Aldo, uang palsu itu terlihat berbeda dari aslinya. Uang itu tak memiliki pita Bank Indonesia, permukaannya lebih kasar dan ukurannya berbeda.
Aldo berharap polisi bisa mengusut siapa pengedar uang palsu itu. Uang palsu juga pernah diterima warga di daerah Gandus.
Kapolrestabes Palembang Kombes Anom Setyadji mengaku telah mendapat laporan peredaran uang palsu. Anom mengatakan telah meminta Polsek jajaran memburu pelaku.
"Ada informasi, segera kita tindak bersama polsek jajaran. Semua informasi kita minta dikumpulkan," kata Anom.
Sebelumnya, warga Gandus Palembang dibuat resah oleh peredaran uang palsu. Banyak pemilik warung tertipu uang palsu pecahan Rp 20 ribu dan Rp 100 ribu dalam 2 bulan terakhir.
Seorang korban, Nila (40), mengaku sudah beberapa kali menerima uang palsu. Uang palsu baru diketahui setelah orang yang menyerahkannya pergi.
"Uang pecahan palsu yang sering diterima itu Rp 20 ribu sampai Rp 100 ribu. Pemilik warung sulit membedakannya," kata Nila.