Operasi Zebra Jaya, yang digelar Ditlantas Polda Metro Jaya, sudah memasuki hari ketiga. Di hari ketiga, teguran simpatik meningkat 162 persen.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pada Operasi Zebra ini, polisi lebih banyak melakukan upaya preemtif dan preventif dibanding represif. Polisi mengurangi penindakan tilang kepada pengendara di masa pandemi ini.
"Sudah hari ketiga, angka menunjukkan bahwa jumlah penindakan kita turun hampir 60 persen dibandingkan dengan Operasi Zebra tahun lalu, justru teguran simpatiknya naik 162 persen kalau tidak salah dibandingkan dengan tahun 2019, jadi tegurannya yang kita naikkan untuk edukasi tilangnya justru jauh kita turunkan," kata Kombes Sambodo Purnomo di Bundaran Senayan, Rabu (28/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Sambodo memerinci Operasi Zebra kali ini hanya menyasar 20 persen penindakan yang sifatnya represif atau upaya penegakan hukum. Porsi penindakan memang lebih sedikit dibanding upaya pencegahan.
"Penegakan hukum dilakukan kepada pelanggaran lalin yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalin yang membahayakan diri sendiri dan orang lain misalnya pelanggaran melawan arus, itu kan berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain, kalau pelanggaran lainnya justru hanya kita berikan tindakan sifatnya teguran," ujarnya.
Sambodo melanjutkan, dalam penindakan ini, pihaknya lebih mengedepankan sosialisasi dan edukasi. Dalam kesempatan ini, polisi juga membagikan masker dan brosur hingga sosialisasi penerapan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker).
"Yang memberikan penyadaran kepada masyarakat untuk, yang pertama Mematuhi aturan lalu lintas, yang kedua untuk mematuhi protokol kesehatan, itulah sebabnya kenapa Operasi Zebra pagi kita laksanakan di Tugu Senayan dilaksanakan dengan kegiatan pembagian masker, dan brosur untuk selalu menjaga protokol kesehatan," jelasnya.
Lihat juga video 'Operasi Zebra Dimulai, Ini 5 Pelanggaran Prioritas yang Ditindak':