Pelarian pelaku jambret yang menusuk bocah pesepeda di Cuputat, Tangerang Selatan, berakhir sudah. Kedua pelaku saat ini telah ditangkap polisi.
Kapolsek Ciputat Kompol Endy Mahandika mengatakan, kedua pelaku berinisial SF dan MA itu ditangkpa pada Jumat (23/10) dan Sabtu (24/10). Salah satu pelaku ditangkap setelah melarikan diri ke Sukabumi, Jawa Barat.
Kedua pelaku tidak berkutik saat ditangkap polisi. Keduanya mengakui telah menjambret dan menusuk korban berusia 12 tahun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu karena tiga orang ini yang pertama kali mereka lihat. Terus kemudian kan sempat hilang jejak sampai ketemu lagi di Jembatan Tol Sawah Baru itu. Nah di sana dilakukan (penjambretan dan penusukan)," ujar Kompol Endy saat dihubungi wartawan, Selasa (27/10/2020).
Polisi masih mendalami kemungkinan kedua pelaku tersebut merupakan spesialis pelaku penjambretan terhadap pesepda. Kedua pelaku hingga kini masih mengaku baru pertama kali melakukan perbuatan tersebut.
Kedua pelaku tersebut ditahan di Mapolsek Ciputat. Polisi masih menggali keterangan dari kedua tersangka tersebut.
Seperti diketahui, aksi penjambretan sekaligus penusukan terhadap pesepeda terjadi di Ciputat, Tangerang Selatan. Seorang bocah perempuan berinisial WN (12) terluka akibat luka sabetan di tangannya.
Kanit Reskrim Polsek Ciputat Timur Iptu Hitler Napitulu mengungkapkan peristiwa ini terjadi pada Minggu pagi (18/10) pukul 10.00 WIB. Saat itu, tiga orang anak, termasuk WN, yang sedang bersepeda hendak beristirahat di sekitar kawasan Jembatan Tol Sawah Baru, Ciputat, Tangsel.
"Jadi mereka itu naik sepeda bertiga setelah itu setelah naik sepeda mereka istirahat lah di pinggir jalan. Jadi salah satu tuh main handphone," kata Hitler saat dihubungi detikcom, Minggu (18/10).
Tak lama setelah korban membuka handphone, tiba-tiba datang dua orang berboncengan dan merampas handphone milik WN. Hitler mengungkapkan bahwa sempat terjadi tarik-menarik antara pelaku dan WN hingga akhirnya pelaku pun menusukkan pisau ke tangan korban.
Mengantisipasi fenomena aksi jambret terhadap pesepeda ini, Polda Metro Jaya telah membentuk tim khusus. Polda Metro Jaya juga mengungkap selama Oktober 2020 ini, begal terhadap pesepeda sudah 7 kali terjadi.
"Di akhir Oktober ini, sangat marak begal sepeda, kalau nggak salah 7 TKP. Satu diungkap di (Polres) Jakpus, 3 (tersangka) diamankan. Polda Metro Jaya sudah membentuk tim di bawah pimpinan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk melakukan penyelidikan pengungkapan pada begal-begal yang ada," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Yusri mengatakan pihaknya akan menurunkan personel untuk melakukan patroli secara tertutup dan terbuka. Polda Metro Jaya juga telah memetakan beberapa titik yang dianggap rawan begal pesepeda di Jakarta.
"Secara preemtif kita patroli dan petakan yang mana lokasi rawan begal. Contoh di Sudirman, Thamrin, Monas, dan tempat-tempat ramai lainnya," terang Yusri.
Selain upaya pengetatan pengamanan dari kepolisian, Yusri meminta kerja sama dari para pesepeda. Dia mengimbau para pesepeda agar menghindari bersepeda sendiri serta bersepeda di malam atau subuh hari.
"Upayakan pesepeda jangan di malam hari atau subuh. Kalau mau bersepeda, ya, saat lagi ada kegiatan ramai-ramai. Kami imbau jangan sendiri, kalau ramai-ramai (pelaku) nggak akan berani. Jangan perlihatkan bawa handphone, pakai tas," ungkap Yusri.