Pembangunan penunjang pariwisata di Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menuai polemik. Komisi IV DPR RI meminta pemerintah menyerap masukan dari masyarakat sekitar TN Komodo.
"Komisi IV meminta pemerintah agar dalam membangun suatu proyek harus mendengarkan aspirasi masyarakat sekitar, memastikan aspek lingkungan, aspek sosial, aspek psikologi masyarakat, dan aspek ekonomi masyarakat sekitar bisa berjalan secara komprehensif, tidak hanya dari satu sisi saja," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Daniel Johan kepada wartawan, Selasa (27/10/2020).
Ketua DPP PKB ini juga mendorong agar aspek ekologis dari pembangunan di sekitar Taman Nasional Komodo harus mematuhi aturan. Ia tidak menginginkan pembangunan hanya melihat dari sisi ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aspek ekologis dari pembangunan proyek strategis nasional tersebut sudah sesuai aturan apa belum, jangan sampai pembangunan hanya melihat dari sisi ekonomi sekadar mendatangkan wisatawan," ujarnya.
Menurut Daniel, hal penting dari pembangunan di wilayah konservasi ini adalah dukungan masyarakat dan verifikasi pemerintah setempat. Selain itu, jika ternyata pembangunan terbukti berdampak buruk, menurut Daniel, maka pembangunan perlu dihentikan.
"Dukungan terpenting dari masyarakat sana dan hasil verifikasi pemerintah bahwa pembangunan tidak merusak, bila ternyata berdampak buruk bagi konservasi ya harus dihentikan," katanya.
Simak video 'Jurassic Park Vs Komodo':
Sebelumnya, viral di media sosial foto yang menunjukkan seekor komodo tengah berhadapan dengan truk di TN Komodo. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberi penjelasan.
Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekowisata (KSDAE) KLHK, Wiratno, mengatakan di wilayah tersebut saat ini dilakukan pembangunan sarana prasarana penunjang pariwisata.
"Terkait dengan foto yang tersebar di media sosial tersebut dapat dijelaskan bahwa kegiatan aktifitas pengangkutan material pembangunan yang menggunakan alat berat dilakukan karena tidak dimungkinkan menggunakan tenaga manusia. Penggunaan alat-alat berat seperti truk, ekskavator dan lain-lain, telah dilakukan dengan prinsip kehati-hatian," kata Wiratno dalam keterangannya, Minggu (25/10).
Selain itu, KLHK meluruskan konsep wisata ala Jurassic Park di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo. Menurut KLHK tidak ada konsep wisata jurassic park di Pulau Rinca. Yang ada hanya merupakan pembangunan sarana dan prasarana di Loh Buaya.
"Saya sampaikan tidak ada konsep wisata Jurassic Park, pengelolaan taman nasional ada zona pemanfaatan, zona pemanfaatan boleh jadi eco wisata bukan mass tourism," ujar Wiratno.