Bade (menara usungan mayat) setinggi 11 meter roboh dan menimpa rumah warga di Tegalalang, Gianyar, Bali. Kapolsek Tegalalang AKP I Ketut Sudita menyebut panitia upacara ngaben sudah mengklarifikasi kejadian tersebut.
Sudita menyampaikan robohnya bade karena konstruksinya semipermanen. Panitia upacara sudah berkoordinasi dengan pemilik rumah yang ditimpa bade soal ganti rugi kerusakan yang dialami.
"Klarifikasi dari panitia upacara, ya jadi beliau klarifikasi kemarin kepada awak media juga yang mewawancarai, klarifikasi tentang kejadian tersebut sebagai ketua panitia upacara, artinya menyampaikan kejadian itu murni karena insiden konstruksi badenya kurang permanen," kata Sudita kepada detikcom, Senin (26/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kedua, permasalahan antara pemilik rumah yang disandari oleh bade itu sudah di-clear-kan dan sudah didata," sambung Sudita.
Sebelumnya diberitakan, bade roboh saat mengusung jenazah dari rumah duka ke pemakaman pada Minggu (25/10). Bade yang roboh tersebut menimpa salah satu rumah warga.
Usai robohnya bade, jenazah diturunkan dan digotong ke pemakaman.
"Akhirnya jenazah diturunkan dan digotong langsung ke kuburan, akhirnya badenya diusung ke kuburan. Tinggi tempat jenazahnya 4 meter dan tumpangnya yang warna putih itu 7 meter sehingga totalnya 11 meteran," ujar Sudita kemarin.
Beruntung, tak ada korban luka maupun korban jiwa dalam peristiwa ini.
Baca juga: 1 Rumah Roboh Diterjang Badai di Sumedang |