Hujan disertai angin mulai mengguyur wilayah Kaliabang Tengah, Bekasi, hari ini. Air hujan langsung masuk ke rumah warga yang atapnya rusak gegara puting beliung Jumat (23/10) kemarin.
Pantauan detikcom, Sabtu (24/10/2020), pemerintah sudah menyediakan posko tanggap darurat yang disediakan oleh BPBD Kota Bekasi. Posko tersebut bisa digunakan oleh warga yang rumahnya terdampak puting beliung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini hujan pertama sejak puting beliung mengempas permukiman itu pada Jumat (23/10).
Hingga 18.50 WIB, ketika hujan mulai turun, tidak ada satu pun warga yang mengungsi ke posko. Warga memilih berdiam di rumah masing-masing.
Irwan, salah satu warga yang atap rumahnya bolong karena puting beliung, mengungkapkan alasannya enggan ke posko. Dia enggan meninggalkan rumahnya karena takut barangnya hilang.
"Nggak (berteduh di posko). Soalnya, takut barang hilang kalau rumah ditinggalin gitu aja," aku Irwan.
![]() |
Selain itu, Nurinayah, yang atap rumahnya juga terbang terbawa angin, mengatakan sudah menambal atap dengan menggunakan kasur. Alasannya menambal dengan kasur adalah belum mendapat bantuan dari pemerintah berupa terpal.
"Saya barusan tutup pakai kasur di atap. Pemerintah belum berikan bantuan. Tadi baru nasi bungkus aja. Tapi tahu kalau ada posko," tutur Nurinayah.
Ariansyah juga tidak mau berteduh di posko ketika hujan. Atap bagian belakang rumah yang bolong tidak membuatnya takut akan hujan.
"Di rumah saja. Karena masih bisa ditempatin. Belakangnya saja yang bolong. Depannya masih bisa ditempati. Belum tahu kalau ada posko," kata Ariansyah.
![]() |
Dengan beragam alasan tersebut, Lurah Kaliabang Tengah Sri Setyaningrum mengaku enggan memaksa para warga yang menolak bantuan pemerintah. Sri menjelaskan kebanyakan warga justru lebih senang pindah ke rumah orang lain.
"Kalau hujan, sementara sudah ada perbaikan. Pastinya dari pemerintah menawarkan mau posko atau tidak, mereka kebanyakan nggak mau. Kalau memang (perbaikan) belum selesai, menurut info dari warga, mereka ke rumah mertua. Kan kita tidak bisa memaksakan," tukas Sri.
Per pukul 19.10 WIB, hujan yang sempat mengguyur wilayah Kaliabang Tengah berhenti.