Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) meninjau Puskemas Tapos, Kota Depok, yang dipilih menjadi tempat vaksinasi COVID-19. Pria yang juga akrab disapa Kang Emil ini mengaku bisa membayangkan kerumitan vaksinasi Corona.
"Simulasi pentingnya itu karena harus tahu, vaksinnya itu disuntiknya nggak sekali, (tapi) dua kali. Jadi orang yang sama tadi disuntik vaksin, itu di hari 30 atau sesuai arahan dokter, dia harus datang lagi (untuk kembali disuntik vaksin). Ini kan kebayang rumitnya, ya," ungkap Kang Emil saat konferensi pers setelah meninjau simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis (22/10/2020).
RK menjelaskan, ada beberapa tahapan dalam proses vaksin COVID-19. Ketika pasien yang akan disuntikkan vaksin virus Corona datang, lanjutnya, mereka harus melalui proses administrasi terlebih dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, pasien akan diperiksa kesehatannya sebelum divaksin. Setelah tahapan itu dilakukan, kata RK, pasien baru bisa untuk disuntikkan vaksin COVID-19.
"Setelah itu, ada protokol 30 menit. Setelah disuntik itu harus dilihat apakah ada reaksi, ya, yang langsung kira-kira begitu. Nah itu juga proses (menunggu 30 menit usai disuntik)," terangnya.
Dia menambahkan, tinjauan juga dilakukan untuk mengecek apakah puskesmas yang ada betul-betul siap menjadi tempat vaksinasi COVID-19. Dari pelaksanaan vaksinasi di Puskemas Tapos ini, kata RK, akan diketahui waktu yang dibutuhkan untuk menyuntik orang-orang yang akan divaksin.
"Nah nanti ketahuan satu puskesmas tipe begini, itu satu hari kerja bisa melakukan pelayanan maksimal berapa jumlah. Katakan lah 100 (orang), misalkan, ya sudah nanti kami hitung berapa jumlah puskesmas di Depok, kalikan jumlah sasaran yang ditargetkan. Jangan-jangan kekurangan, jangan-jangan cukup tapi butuh (waktu) 1 bulan, (atau) 2 bulan," ujar Kang Emil.
Kang Emil mengungkapkan, kerumitan vaksinasi virus Corona juga terjadi karena butuh tenaga yang memadai. Karena itu, sebut dia, simulasi vaksinasi penting untuk dilakukan.
"Nah, sehingga kalau puskesmas sudah cukup, maka Jawa Barat menyiapkan skenario, menyulap gedung-gedung lain menjadi tempat pevaksinan. Kalau jumlah tenaga kesehatan yang menyuntiknya juga nggak cukup, berarti kita buka relawan yang sesuai kriteria untuk menjadi tim penyuntik dan tim panitia. Nah inilah kerumitan yang sedang kita proses," tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Depok mendapat sekitar 392 ribu vaksin COVID-19. Tahap I vaksinasi Corona rencananya dilakukan pada November mendatang.
"Jadi sekitar 392 ribu vaksin nanti di akhir November itu akan hadir. (Sekitar 392 ribu vaksin adalah) tahap satu (vaksinasi COVID-19 di Depok)," kata Pjs Wali Kota Depok Dedi Supandi di kantor Kemenag Depok, Kamis (22/10).