Kecewa Makan Bakso Bersama TransTV, Para Pedagang Ngacir
Kamis, 19 Jan 2006 17:36 WIB
Jakarta - Setelah hujan protes, TransTV akhirnya menggelar acara makan bakso bersama. Namun pedagang bakso tidak puas. Mereka menuntut TransTV minta maaf. Karena tak dipenuhi pedagang, pun pulang ramai-ramai.Acara makan bakso bersama itu digelar di Kantor TransTV, Jalan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2006) pukul 15.00 WIB. TV itu menghadirkan 15 gerobak bakso yang mampu menyediakan 20 ribu butir bakso.Acara dimulai dengan sambutan dari Direktur Utama TransTV Ishadi SK. Dalam sambutannya, Ishadi menyatakan acara itu merupakan bentuk solidaritas TransTV terhadap pedagang bakso yang merugi akibat tayangan TV itu tentang bakso tikus. "Saya berharap iklim perbaksoan membaik setelah acara ini," kata Ishadi. Namun ternyata acara itu tak berlangsung mulus. Puluhan pedagang bakso dari sekitar 100 pedagang bakso yang hadir menuntut TransTV minta maaf. "Kami kurang puas kalau acara ini hanya makan bakso bersama saja," kata Suwarno, salah seorang pedagang bakso dari Pasar Koja, Jakarta Utara. Suwarno mengaku rugi berat akibat tayangan TransTV. Sebelum TV itu menayangkan berita bakso tikus, pedagang itu mampu meraup Rp 1 juta sehari.Namun sekarang Rp 200 ribu saja tak sampai.Tapi TransTV tak mau memenuhi tuntutan untuk minta maaf. Kepala Deputi Buletin dan Current Affairs Divisi News Trans TV, Gatot Triyanto, menyatakan TransTV sudah memenuhi etika jurnalistik dengan menayangkan berita pembanding. "Kita sudah menayangkan yang baik-baik. Kami berusaha untuk menghilangkan citra bakso tikus. Jadi jangan disebut-sebut lagi. Nanti masyarakat akan ingat terus mengenai kasus itu," kata Gatot.Kecewa dengan penolakan itu, Suwarno bersama sekitar 30 pedagang bakso lainnya langsung meninggalkan acara. Meski pedagang ngacir, acara makan bakso bersama itu tetap banyak peminat. Ratusan karyawan TransTV dan Bank Mega yang berada satu kompleks dengan TV itu tampak antusias mengantre bakso. Tapi tak ada masyarakat luar yang ikut.
(iy/)