PGI Minta Aparat Diduga Terlibat Pembunuhan Pendeta Yeremia Diproses Hukum

PGI Minta Aparat Diduga Terlibat Pembunuhan Pendeta Yeremia Diproses Hukum

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Kamis, 22 Okt 2020 12:17 WIB
Sekretaris Umum (Sekum) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom
Ketum PGI Pdt Gomar Gultom (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) mengapresiasi kinerja Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Menko Polhukam Mahfud Md untuk mengusut kasus penembakan di Intan Jaya, Papua. Namun demikian, PGI menyoroti perbedaan laporan yang disampaikan terkait kematian Pendeta Yeremia Zanambani.

"Saya juga menghargai Menko Polhukam yang mengumumkan ke publik apa adanya laporan Tim tersebut, sekalipun hasilnya berbeda dengan laporan pemerintah sebelumnya," kata Ketum PGI Pdt Gomar Gultom kepada wartawan, Kamis (22/10/2020).

Perbedaan itu, kata Gomar, terlihat pada hasil temuan TGPF bahwa ada dugaan keterlibatan aparat dalam pembunuhan pendeta Yeremia. Gomar mengatakan hal itu berbeda dari pernyataan sebelumnya yang menyebutkan Pendeta Yeremia tewas karena diserang kelompok criminal bersenjata (KKB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum TGPF dibentuk, beberapa pejabat militer kita berkata di media bahwa penembak Pdt Yeremia adalah Kelompok Kriminal Bersenjata dengan mengarahkannya kepada separatis," ujarnya.

Terkait dugaan keterlibatan aparat dalam pembunuhan Yeremia, Gomar meminta hasil temuan itu bisa diproses sesuai hukum yang berlaku. Ia juga menyinggung soal profesionalitas aparat dalam menjaga keamanan dan melindungi rakyat di Papua.

ADVERTISEMENT

"Terkait dugaan keterlibatan aparat, PGI berharap dapat diproses secara hukum. Selain itu, ini mestinya menjadi cambuk bagi otoritas militer untuk menghadirkan aparat yang profesional di Papua, yang di satu sisi menjaga keutuhan keamanan, tapi pada saat sama juga melindungi rakyat, dan bukan menimbulkan rasa ketakutan masyarakat," ujarnya.

Tonton video 'TGPF: Belum Ada Saksi yang Lihat Langsung Penembakan Pendeta Yeremia':

[Gambas:Video 20detik]



Di sisi lain, Gomar berterima kasih atas kinerja TGPF yang menyampaikan hasil investigasinya tanpa tekanan dari pihak manapun. Gomar juga meminta perlindungan bagi saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut.

"Saya menyampaikan penghargaan atas kerja keras tim investigasi. Saya mendapatkan laporan dari anggota yang dari PGI, betapa berat dan alotnya upaya investigasi lapangan mereka. Namun mereka berupaya keras untuk menyampaikan temuan apa adanya, tanpa tekanan dari pihak mana pun," ungkap Gomar.

"Saya berharap temuan ini dapat ditindaklanjuti seturut hukum yang berlaku. Saya juga berharap para saksi yang ada dilindungi sepenuhnya, agar kesaksian mereka tidak dicabut ketika nanti proses hukum dijalankan," tandasnya.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md membacakan hasil investigasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) rentetan peristiwa kekerasan yang terjadi di Intan Jaya, Papua. Mahfud mengatakan peristiwa tewasnya pendeta Yeremia Zanambani diduga ada keterlibatan oknum aparat.

"Mengenai terbunuhnya Pendeta Yeremia Zanambani pada tanggal 19 September 2020, informasi dan fakta-fakta yang didapatkan tim di lapangan menunjukkan dugaan keterlibatan oknum aparat, meskipun ada juga kemungkinan dilakukan oleh pihak ketiga," kata Mahfud di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (21/10).

Halaman 2 dari 2
(azr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads