Simpang Siur Penyebab Siswi Gowa Bunuh Diri Diusut Polisi

Round-Up

Simpang Siur Penyebab Siswi Gowa Bunuh Diri Diusut Polisi

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Selasa, 20 Okt 2020 23:01 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto ilustrasi bunuh diri (Thinkstock)
Jakarta -

Seorang siswi SMA (17) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), tewas usai nekat meminum racun hama tikus. Polisi turun tangan menyelidiki misteri penyebab siswi tersebut bunuh diri.

Peristiwa tersebut terjadi di kamar rumah korban daerah Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, pada Sabtu (17/10/2020).

Saat itu, korban sempat merekam dirinya meneguk secangkir racun sebanyak dua kali. Korban pertama kali ditemui oleh adik kandungnya. Saat ditemukan, tubuh korban sudah terbujur kaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait peristiwa itu, pihak keluarga tidak melakukan autopsi dan langsung menguburkan korban di Mamuju.

Tewasnya siswi itu menyisakan tanda tanya. Penyebab kematian siswi itu masih simpang siur.

ADVERTISEMENT

Dugaan awal menyebutkan siswi itu minum racun diduga karena tugas online dari sekolah, sementara jaringan internet di wilayah rumahnya bermasalah.

"Hasil penyelidikan dari tim kami di lapangan bahwa interogasi dari teman almarhum, motif dari minum racun ini karena ada tugas diberikan sekolah lewat online kemudian karena medan tempat tinggal korban pegunungan jadi jaringan internet bermasalah," ujar Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Jufri Natsir, pada Minggu (18/10).

Namun Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan membantah dugaan siswi itu bunuh diri karena tugas online yang menumpuk.

Disdik Sulsel menemukan fakta lain, yakni siswi tersebut sempat membahas masalah pria sebelum ditemukan meninggal dunia.

"Karena chat terakhirnya (korban) itu membahas masalah seperti itu dengan sahabatnya, membahas masalah cowok, tidak lama setelah membahas cowok dia membahas soal racun apa yang bisa membuat mati," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Sulsel, Fitri Utami saat berbincang dengan detikcom, Senin (19/10).

Menurut Fitri, almarhumah siswi berinisial M itu diduga sudah memiliki niat bunuh diri saat berkomunikasi dengan temannya melalui aplikasi pesan di ponsel. Bahkan M diketahui tidak pernah mengeluh soal tugas belajar atau merasa kesulitan saat mengikuti proses belajar daring selama pandemi.

"Setelah mendapat kabar terkait adanya siswi yang bunuh diri itu, saya langsung ke datang ke rumah korban untuk menyampaikan turut belasungkawa dari Dinas Pendidikan, sekaligus mencari kebenaran beritanya seperti apa," ungkap Fitri.

Saat berkunjung ke rumah almarhumah M, Fitri juga langsung berkomunikasi dengan keluarga terkait kehidupan M.

"Ternyata setelah saya komunikasi dengan pihak keluarga terdekat, ayahnya dan semua keluarganya di situ, tidak ada yang mengindikasikan terkait banyaknya tugas malah, sepertinya ini anak pendiam dengan keluarga," imbuhnya.

Dari perbincangan dengan orang tuanya, diketahui M sempat meminta sepeda motor. Namun permintaan itu tidak dikabulkan dengan alasan ekonomi.

"Tetapi memang mungkin ada masalah personal. Namanya ABG ada keinginan terpendam yang tidak bisa diwujudkan. Mungkin karena faktor ekonomi orangtua, seperti motor dan masalah percintaan ABG," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sulawesi Selatan Muhammad Jufri meminta polisi mengusut penyebab siswi SMA berinisial M (17) di Kabupaten Gowa yang bunuh diri diduga karena tugas menumpuk.

Jufri meminta semua pihak tidak berspekulasi terkait penyebab M bunuh diri sebelum ada hasil investigasi polisi.

Jika M diduga bunuh karena tugas menumpuk, menurut Jufri, pihaknya di Disdik Sulsel telah menekankan sekolah untuk melakukan pembelajaran yang menyenangkan bagi para siswa. Termasuk dengan melihat kondisi di wilayah masing-masing.

Atas tewasnya M yang diduga bunuh diri karena tugas menumpuk, Jufri mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan di wilayah Gowa, pihak sekolah tempat siswi M, dan Polres Gowa.

Hasil koordinasi tersebut, polisi akan melakukan investigasi lebih lanjut terkait penyebab korban bunuh diri.

Polres Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, kemudian menyelidiki kasus tewasnya siswi tersebut.

Kepala sekolah (kepsek) hingga guru di SMA siswi tersebut diperiksa polisi.

"Perkembangannya masih sama yang kemarin itu (bunuh diri diduga karena tugas), kita mau konfirmasi dulu. Iya (selidiki) makanya kita menuju sekolahnya menuju Tompobulu di sekolahnya di sana," kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (20/10).

Jufri mengatakan pihaknya datang ke sekolah M untuk melihat sistem belajar yang sebelumnya sudah didapatkan polisi dari keterangan rekan M.

Polisi juga akan memastikan dugaan M mengalami stres karena tugas sekolah menumpuk.

"Meminta keterangan guru, kepala sekolah dan sistem yang ada terkait dengan keterangan yang diberikan temannya. Apakah dia stres atau gimana, kita mau konfirmasi dulu," katanya.

Halaman 2 dari 2
(aan/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads