Menteri Kesehatan memuji Partai Golkar yang dianggapnya sebagai partai politik yang peduli terhadap kondisi bangsa dan masyarakat yang saat ini sedang berjuang melawan pandemi COVID-19. Hal itu diucapkannya saat mengisi webinar series dalam rangkaian HUT Partai Golkar ke-56.
Terawan mengatakan tema HUT Golkar 'Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit, Pilkada Menang' menarik. Ia juga berharap seluruh pihak bisa bersama-sama menghadapi pandemi COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Saya bangga dipanggil untuk mengisi topik HUT Partai Golkar ke-56. Saya melihat topiknya menarik dan itu menunjukkan dedikasi Golkar terhadap kemaslahatan dan kemajuan bangsa di tengah pandemi COVID-19," kata Terawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita semua yakin bangsa Indonesia secara bersama-sama bisa melewati pandemi COVID-19 ini dengan baik," Imbuhnya.
Hal senada disampaikan Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Fachmi Idris. Ia mengatakan tema HUT Partai Golkar ke-56 yang diambil sangat luar biasa.
"Saya berharap masalah kesehatan bisa jadi mainstream bukan hanya karena ada COVID-19 saja. Kami mengapresiasi dan temanya sangat bagus ya, Indonesia sehat, ekonomi bangkit, dan pilkada menang," ujarnya.
Fachmi menilai topik yang diambil Partai Golkar pada HUT-nya yang ke-56 ini dapat membangun optimisme di suasana sekarang ini. Sebab saat ini bukan hanya Indonesia, tapi juga dunia sedang mengalami pandemi COVID-19.
"Kita perlu energi positif. Dengan tema ini, kita semua pihak bisa bergotong-royong, berkontribusi untuk menyehatkan Indonesia. Jadi tekad menuju Indonesia sehat, ekonomi bangkit bisa terwujud kalau masyarakat dan seluruh komponen bangsa dapat tercegah penularan dari COVID-19," ujarnya.
"Artinya disiplin terhadap protokol kesehatan itu penting, kemudian sektor ekonomi kan berjalan terus ya dan yang tidak mungkin berhenti juga ekonomi harus tetap hidup dan jangan sampai tertular dari COVID-19 itu juga penting," lanjutnya.
Fachmi mengatakan peran BPJS kesehatan di tengah pandemi COVID-19 dengan cara mendukung pemerintah untuk memutus rantai penularan dan fasilitas COVID-19 di antaranya melalui penyesuaian kebijakan. Mulai dari pembayaran Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) yang memperhitungkan edukasi disiplin protokol kesehatan, tracking, tracing COVID-19 sebagai indikator kinerja (angka kontak), dan pelayanan kesehatan secara online.
"Juga dilakukan pemantauan status kesehatan peserta penyandang penyakit kronis yang merupakan komorbid COVID-19," ujarnya.
(akn/ega)