BMKG Jelaskan Gempa M 7,5 di Alaska, Tsunami Tak Berdampak ke RI

BMKG Jelaskan Gempa M 7,5 di Alaska, Tsunami Tak Berdampak ke RI

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 20 Okt 2020 12:29 WIB
Ilustrasi gempa Alaska
Ilustrasi lokasi gempa Alaska (Foto: dok. BMKG)
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganalisis gempa magnitudo (M) 7,5 di Sand Point, Alaska, dini hari tadi. Gempa tersebut tidak menimbulkan dampak adanya tsunami di Indonesia.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan gempa terjadi pada Selasa (20/10/2020) sekitar pukul 03.54 WIB. Episenter gempa ada pada koordinat 54,64 Lintang Utara dan 159,87 Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 91 kilometer tenggara Kota Sand Point, Alaska, kedalaman 40 km.

"Hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan atau korban jiwa yang diakibatkan oleh gempa bumi ini," kata Daryono dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (20/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daryono mengatakan gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal. Mekanisme sumber gempa adalah pergerakan mendatar.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust Aleutian, Alaska. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault)," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Daryono menyebut subduksi Aleutian, yang merupakan pusat terjadinya gempa, memang terkenal aktif. Dia menyebut sistem subduksi lempeng itu merupakan generator gempa kuat Alaska, yang beberapa kali pernah menimbulkan tsunami.

"Subduksi Aleutian terkenal aktif secara seismik dengan laju pergerakan Lempeng Pasifik ke arah barat 75 mm/tahun. Sistem subduksi lempeng ini merupakan generator gempa kuat di Alaska yang sudah beberapa kali sudah memicu gempa dan tsunami destruktif. Gempa besar Alaska yang bersumber di zona subduksi Aleutian yang memicu tsunami di antaranya 1938 (8,3), 1946 (8,1), 1956 (8,6), 1965 (8,7), 1964 (9,2), dan 1986 (8,0)," tutur dia.

Gempa yang berpusat di Sand Point ini, kata Daryono, sempat memicu peringatan dini tsunami di daerah setempat. Namun beberapa saat kemudian peringatan dini tsunami diakhiri.

"Gempa Sand Point tadi pagi sempat memicu sistem peringatan dini tsunami. Di Alaska, beberapa sirene perintah evakuasi sempat dibunyikan. Hasil monitoring tinggi muka air laut di sekitar pusat gempa menunjukkan adanya kenaikan muka air laut di stasiun tide gauge, di antaranya Sand Point 1,4 meter dan Atka 0,2 meter. Namun, karena hasil monitoring muka laut hanya mencatat tsunami kecil yang tidak akan berdampak, selanjutnya peringatan dini tsunami diakhiri," jelasnya.

Dari hasil permodelan BMKG, Daryono mengatakan tsunami tidak akan berdampak terhadap Indonesia. Daryono meminta warga tetap tenang dan tidak percaya terhadap isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Hasil pemodelan tsunami yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa tsunami tidak akan berdampak di wilayah Indonesia, sehingga BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Indonesia. Untuk itu, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak mudah percaya pada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata dia.

Halaman 2 dari 2
(lir/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads