Litbang Kompas merilis survei dengan hasil lebih banyak responden yang tidak puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin usai setahun dilantik. Namun responden yakin pemerintah dapat menyelesaikan persoalan di negara ini.
Responden ditanya tentang tingkat keyakinan publik terhadap pemerintah menyelesaikan persoalan di berbagai bidang. Berikut ini hasilnya:
Kesehatan (pandemi COVID-19)
Sangat yakin: 4,5%
Yakin: 61,8%
Tidak yakin: 29,3%
Sangat tidak yakin: 2,6%
Tidak tahu: 1,8%
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perekonomian
Sangat yakin: 2,8%
Yakin: 61,2%
Tidak yakin: 32,5%
Sangat tidak yakin: 1,7%
Tidak tahu: 1,8%
Politik dan keamanan
Sangat yakin: 2,1%
Yakin: 52,7%
Tidak yakin: 38,2%
Sangat tidak yakin: 4,3%
Tidak tahu: 2,7%
Penegakan hukum
Sangat yakin: 1,5%
Yakin: 44,6%
Tidak yakin: 46,1%
Sangat tidak yakin: 5,7%
Tidak tahu: 2,1%
Kesejahteraan sosial
Sangat yakin: 1,9%
Yakin: 62,8%
Tidak yakin: 32,3%
Sangat tidak yakin: 1,7%
Tidak tahu: 1,3%
Berikut ini persoalan bidang politik keamanan yang dinilai paling mendesak diselesaikan pemerintah:
Gerakan separatis dan terorisme: 3,4%
Keamanan di perbatasan negara: 9,6%
Konflik antarkelompok: 10,2%
Sinergi lembaga pemerintah: 15,5%
Polemik pembentukan UU: 20,6%
Kebebasan berpendapat: 33,5%
Tidak tahu: 7,25%
Persoalan bidang penegakan hukum yang dinilai paling mendesak diselesaikan pemerintah:
Sinergi lembaga penegak hukum: 8,5%
Penuntasan kasus pelanggaran HAM: 18,5%
Penegakan hukum berkeadilan: 28,4%
Pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme: 41,4%
Tidak tahu: 3,2%
Persoalan bidang perekonomian yang dinilai paling mendesak diselesaikan pemerintah:
Penguatan nilai tukar Rupiah: 8,3%
Pengendalian harga barang: 11,7%
Kehidupan UMKM: 26,8%
Pembukaan lapangan pekerjaan: 51,6%
Tidak tahu: 1,6%
Persoalan bidang kesejahteraan sosial yang dinilai paling mendesak diselesaikan pemerintah:
Pelaksanaan wajib belajar: 11,7%
Pelayanan kesehatan: 22,7%
Pengentasan kemiskinan: 31%
Pengangguran: 31,8%
Tidak tahu: 2,8%
Survei Litbang Kompas dilakukan lewat telepon pada 14-16 Oktober 2020 terhadap 529 responden di 80 kota/kabupaten di 34 provinsi. Jumlah responden ditentukan secara proporsional dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error 4,3%.