PDIP heran dengan kepala daerah yang tenang-tenang saja saat fasilitas umum (fasum) dirusak oleh kelompok anarkis saat demo. NasDem DKI Jakarta menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan langkah yang persuasif dalam menangani massa demo di Ibu Kota.
"Setiap kepala daerah memang harus tegas tapi juga harus mampu secara persuasif menenangkan, mengendalikan suatu gerakan rakyat ataupun kelompok yang sedang ricuh ataupun berpotensi seperti itu," kata Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino kepada wartawan, Senin (19/10/2020).
"Rakyat atau kelompok demonstran yang marah dapat ditenangkan dan dikendalikan agar tidak meluas. Apa yang dilakukan Gubernur DKI kemari sudah tepat," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wibi menyadari fasilitas publik memang dirusak oleh para perusuh dan menimbulkan kerugian. Namun, dia menilai Anies mampu mengendalikan kondisi saat menemui massa.
"Fasilitas memang rusak, tapi itu bisa dibangun dan diperbaiki walaupun memang merugikan kita semua. Tapi kondisi ricuh dapat meluas. Apa yang terpenting adalah secara persuasif kondisi dapat dikendalikan," tuturnya.
Senada dengan Wibi, Bendahara Fraksi NasDem DPRD DKI, Ahmad Lukman Jupiter menilai langkah Anies menemui massa di Bundaran Hotel Indonesia, dapat meredam amarah. Dia menilai amarah tidaklah menyelesaikan masalah.
"Saya juga sangat mengapresiasi ketika Pak Anies mau turun ke jalan di masa pandemi seperti ini ketika turun beliau sangat rentan terpaparnya virus Corona, kemudian tidak ada social distancing, mereka juga dari pagi sampai malam," kata Jupiter saat dihubungi terpisah.
"Jadi saat meredam yang dilakukan aksi saat demo itu begitu massa, ya mungkin menurut saya dia bisa mengontrol dalam emosinya itu. Karena bagaimanapun saya pernah mengalami, kami walaupun sebagai wakil rakyat ketika kami turun melihat kondisi begitu banyaknya orang kita mau marah pun menurut saya udah nggak bisa. Bukannya nggak mau," tuturnya.
Jupiter mengatakan massa harus ditenangkan, sehingga situasi bisa mencair. Dia menilai marah kepada massa aksi bukan langkah yang tepat.
"Jadi memang dalam hal ini kondisi juga di lapangan untuk membuat ketenangan, perasaan mereka agak lebih sejuk, karena mereka sudah capek, kalau ditambah marah-marah lagi menurut saya bukan jalan yang baik untuk menenangkan kondisi di mana lagi emosional juga," sebut Jupiter.
Jupiter menyebut langkah persuasif yang dilakukan Anies tidak bisa diartikan sebagai langkah yang tidak tegas. Dia menilai Anies sangat menyayangkan aksi anarkis yang merusak fasilitas umum.
"Bukan berarti tidak melakukan tindakan tegas, karena dia sangat menyesali dengan demo yang anarkis, membakar sana membakar sini. Tapi kita di sini banyak sekali kepentingan dan ditunggangi oleh berbagai pihak yang memprovokasi demo ini akhirnya dilakukan secara masif dengan tindakan anarkis itu," kata dia.
Sementara itu, Gerindra DKI Jakarta menegaskan Anies Baswedan adalah pemimpin yang tenang dan lebih sigap. Sehingga Anies menemui massa aksi dan mengajak untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Anies tenang dan lebih sigap dari seorang kepala daerah. Tapi dia datang ke Bundaran HI untuk mengajak demonstran tertib dan pulang ke rumah masing-masing. Justru seperti menurut saya tepat," kata anggota F-Gerindra DPRD DKI Jakarta, Syarif kepada wartawan, Senin (19/10/2020).
Menurut Syarif anggapan bahwa Anies tenang saja saat fasilitas publik dirusak anarko tidak relevan. Dia juga mempertanyakan ukuran tenang yang dimaksud.
"Anggapan apa maksudnya? Apa harus marah-marah? Tenang-tenang apa ukurannya? Menurut saya tidak relevan," kata dia.
Untuk diketahui, PDIP menyoroti kehadiran kelompok Anarko di sejumlah aksi demonstrasi di Indonesia. PDIP mengaku heran ada kepala daerah yang tenang-tenang saja ketika berbagai fasilitas publik dirusak oleh kelompok Anarko.
"Anarko telah hadir dengan segala kepentingannya untuk merusak tatanan peradaban, merusak fasilitas publik, kedepankan budaya anarkis serta tidak percaya pada pemerintahan yang sah. Apa yang dilakukan oleh Bu Risma (Wali Kota Surabaya) adalah sikap tegas melawan Anarko. Jadi kami heran, ada kepala daerah yang tenang-tenang melihat fasilitas publik milik rakyat dirusak oleh kelompok Anarko," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip detikcom, Senin (19/10). Namun Hasto tidak menyebutkan siapa kepala daerah yang dia maksud.
Siapa kepala daerah yang dimaksud PDIP? Apakah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan? Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno menjawabnya. Menurutnya, siapa kepala daerah yang dimaksud PDIP bisa dilihat dari seberapa banyak fasilitas publik yang rusak di suatu daerah.
"Tinggal dicek daerah mana yang indeks kerusakannya besar," kata Hendrawan kepada wartawan, Senin (19/10).