PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi kembali menyalurkan bantuan modal usaha dalam program Pinky Movement. Kali ini, bantuan modal diberikan kepada pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Pangkalan Gas Elpiji yang terpilih sebanyak 28 orang.
UMKM dan Pangkalan Elpiji penerima bantuan modal Pinky Movement tersebar di tiga provinsi, yaitu Gorontalo sebanyak 3 orang, Sulawesi Utara sebanyak 7 orang dan Sulawesi Tenggara sebanyak 18 orang. Adapun total bantuan modal yang disalurkan mencapai Rp 2,3 miliar.
Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR VII, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan ini merupakan yang kedua kalinya Pertamina MOR VII menyalurkan bantuan modal program Pinky Movement. "Dengan penyaluran modal usaha Pinky Movement kali ini menjadikan total dana yang telah digelontorkan MOR VII mencapai Rp 4,3 miliar," ujar Laode, dalam keterangan tertulis, Senin (19/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laode mengungkapkan Pinky Movement merupakan inovasi Pertamina yang menjadi bagian dari program pembiayaan dan pembinaan. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan UMKM terutama bagi sektor yang bersentuhan langsung dengan rantai bisnis Pertamina.
"Program Pinky Movement ini menyasar pelaku UMKM untuk dapat beralih dari LPG 3 kg ke Bright Gas. Program ini juga dimaksudkan untuk membantu pangkalan elpiji 3 kg agar dapat berjualan produk Bright Gas," ungkapnya.
Laode mengatakan program Pinky Movement ini juga terbuka bagi pelaku UMKM dan pemilik pangkalan Elpiji di seluruh wilayah Sulawesi sepanjang tahun 2020. "Bagi mereka yang ingin bergabung, bisa melihat persyaratan dan men-download formulirnya di website www.pertamina.com/id/smepp--program-kemitraan," pungkasnya
Sebagai informasi, bantuan modal ini secara simbolis diserahkan oleh Executive GM Regional Sulawesi Rama Suhut kepada perwakilan penerima program Pinky Movement dalam lawatan kerja ke Fuel Terminal (FT) Kendari pada Kamis (15/10).